Jakarta (ANTARA) - Pengidap diabetes patut menjaga kondisi gula darah pada tubuhnya supaya kualitas hidup tetap terjaga dan terhindar dari komplikasi yang membahayakan nyawa, demikian menurut penyuluh kesehatan dr. Adeline Devita, AIFO-K.

“Diabetes mungkin tidak dapat disembuhkan, tapi para diabetesi (pengidap diabetes) dapat mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengontrol gula darah,” ucap Adeline, sebagaimana keterangan tertulis pada Selasa.

Adeline mengatakan, gula darah pada tubuh dapat dikendalikan dengan lima cara, yaitu meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, olahraga rutin dan teratur, mengatur pola makan, menjalani pengobatan farmakologi, dan memantau kondisi gula darah setiap harinya.

Baca juga: Konsumsi vitamin K dapat cegah risiko penyakit diabetes

Karena pengecekan gula darah amat penting untuk melihat risiko komplikasi, diabetesi patut mencatat secara rutin pergerakan kurva gula darah harian mereka, ucap praktisi kesehatan yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Tarumanegara itu.

Pengecekan tersebut dapat dilakukan sebelum makan rutin atau mengemil, sebelum dan sesudah olahraga, sebelum tidur, atau saat ada perubahan rutinitas, kata Adeline.

Ia mengatakan, sebagian besar kasus diabetes terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, seperti kerap mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung terlalu banyak gula.

Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang menjadi faktor pemicu diabetes, ucapnya menambahkan.

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa kadar gula darah pada tubuh yang tidak terkendali membuat pengidap diabetes berisiko mengalami komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan pada organ tubuh, hingga amputasi bagian tubuh.

“Hal itu terjadi karena biasanya kadar gula tubuh yang tinggi akan merusak saraf-saraf di seluruh tubuh,” ucap dia.

Adeline mencontohkan, seorang penderita diabetes bisa jadi tidak merasakan kakinya terluka saat tersandung karena saraf pada kakinya rusak akibat diabetes. Penyakit itu juga menyebabkan luka sulit sembuh, sehingga dalam kondisi ekstrem memaksa terjadinya amputasi.

“Karena itulah, penyakit diabetes disebut sebagai mother of disease atau ibu dari segala penyakit,” kata penyuluh kesehatan dari Kalbe Nutritionals itu.

Baca juga: Tes tusuk pakai glukometer bukan untuk diagnosis diabetes

Baca juga: Berjalan kaki setelah makan malam dapat jaga kadar gula darah

Baca juga: 5 makanan dengan indeks glikemik rendah untuk kontrol gula darah


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023