Jakarta (ANTARA) - Sebagian orang mengira mengonsumsi suplemen magnesium dapat mengatasi gejala kelelahan dan suasana hati. Namun, penggunaan suplemen magnesium yang terlalu banyak dapat memberikan efek jangka panjang seperti sembelit ringan, preeklamsia, migrain, gangguan mood, gula darah dan tekanan darah tinggi serta insomnia hingga demensia.
 
Dikutip dari laman Washington Post, Senin, instruktur kedokteran di Harvard Medical School Trisha Pasricha MD mengatakan magnesium merupakan ion penting yang terkandung dalam setiap sel dalam tubuh kita untuk banyak fungsi seluler yang penting termasuk metabolisme, transportasi melintasi membran sel, dan pengikatan hormon.
 
Data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS mengatakan laki-laki dewasa harus mengonsumsi 400-420 mg setiap hari dan wanita harus mengonsumsi 310-320 mg setiap hari.

Baca juga: Lima nutrisi ini paling sering tak terpenuhi
 
Untuk itu, seseorang bisa memenuhi kebutuhan magnesiumnya melalui makanan alami yang sering ditemukan dalam makanan berserat tinggi seperti sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
 
"Cobalah menyimpan labu musim gugur dan memanggang bijinya, satu cangkir biji labu mengandung 168 mg magnesium," kata Pasricha.
 
Makanan-makanan yang banyak terdapat dalam pola makan Mediterania ini cenderung memiliki banyak manfaat kesehatan yang melebihi konsumsi pil magnesium.
 
Beberapa pilihan makanan yang mengandung magnesium di antaranya sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, biji-bijian dan kacang-kacangan, cokelat hitam, alpukat, dan ikan dengan lemak tinggi.

Baca juga: Magnesium, zat yang bantu redakan nyeri
 
Pasricha juga mengatakan penting untuk mendiskusikan dengan dokter jika ingin memulai suplementasi magnesium. Orang dengan penyakit ginjal mungkin mengalami kesulitan membuang kelebihan magnesium yang dikonsumsi sebagai suplemen.
 
Adapun tanda-tanda overdosis magnesium termasuk hipotensi, refleks yang buruk, dan perubahan ritme jantung Anda.
 
Sementara itu, mengonsumsi magnesium dalam jumlah rendah atau kurang dari 350 mg setiap hari, mungkin tidak akan menimbulkan bahaya apa pun kecuali Anda menderita penyakit ginjal.
 
Kadar magnesium yang sangat rendah dalam darah dikaitkan dengan komplikasi serius seperti irama jantung tidak normal dan kematian jantung mendadak. Namun ginjal kita melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengumpulkan dan menyimpan mineral yang kita butuhkan dan membuang mineral yang tidak kita perlukan, sehingga kekurangan magnesium tidak akan menimbulkan efek yang terlalu berbahaya.

Baca juga: Makanan yang kaya magnesium kurangi risiko stroke
​​​​

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023