Kami optimistis target luas areal tanam sebanyak itu bisa tercapai, meskipun ada kendala soal ketersediaan air irigasinya karena dampak El Nino atau cuaca ekstrem
Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menargetkan luas areal tanam tanaman padi pada musim tanam (MT) pertama seluas 38.000 hektare yang tersebar di 14 kecamatan, kata Bupati Demak Eisti'anah.

"Kami optimistis target luas areal tanam sebanyak itu bisa tercapai, meskipun ada kendala soal ketersediaan air irigasinya karena dampak El Nino atau cuaca ekstrem," ujarnya didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Agus Herawan ditemui usai menghadiri acara "Wiwitan Tanam Padi MT I" di areal sawah petani di Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet, Demak, Rabu.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Demak Eisti'anah juga menyempatkan diri menanam bibit tanaman padi dengan rice transplanter bersama Komandan Kodim Demak Letkol Kaveleri Maryoto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak Agus Herawan, dan Pelaksana tugas Camat Dempet Sarkawi.

Dengan kejadian El Nino sebelumnya, kata dia, memang berdampak pada ketersediaan air irigasi sehingga ada pengaturan. Tentunya masyarakat bisa memahaminya.

"Bersyukur sudah ada hujan, sehingga ketersediaan air irigasinya tentu semakin bertambah sehingga permasalahan air irigasi untuk sementara bisa terselesaikan," ujarnya.

Sementara terkait pupuk bersubsidi, kata dia, tersedia sesuai alokasi yang diterima. Sedangkan permasalahan di lapangan soal kartu tani karena petani yang hendak membeli pupuk bersubsidi harus menunjukkan kartu taninya.

"Harapannya petani menggunakan pupuk bersubsidi sesuai aturan," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak Agus Herawan menambahkan bahwa dari rencana tanam di areal lahan seluas 38.000 hektare, untuk sementara baru terealisasi 8.000 hektare, karena petani masih menunggu giliran air irigasi.

Bahkan, ada petani yang mengeluhkan persoalan air, namun adanya hujan diharapkan membantu petani untuk segera mempersiapkan lahannya untuk memulai tanam.

Jadwal musim tanam pertama ini, kata dia, memang mundur, meskipun beberapa wilayah seperti di Kecamatan Karanganyar sudah tanam lebih awal sehingga saat ini usia tanamnya sudah dua bulanan. Kemudian disusul petani di Kecamatan Gajah, Dempet, Kebonagung, Wonosalam dan sekitarnya.

"Target produksi tanaman padi belum bisa ditentukan karena kami masih menghitung luas areal tanamnya. Minimal sudah 50 persen yang ditanam, baru bisa dihitung prediksinya. Sedangkan tahun lalu targetnya 569.000 ton gabah kering panen," ujarnya.

Ia mengupayakan adanya peningkatan produksi, dengan cara mekanisasi dan pemupukan yang efektif serta efisien.

Sebelum memasuki MT pertama, imbuh dia, Pemkab Demak sudah mengundang pengecer pupuk bersubsidi beserta distributor pupuk terkait kesiapan pupuk menghadapi musim tanam pertama. Sehingga petani tidak perlu khawatir karena pupuk bersubsidi sudah tersedia.

Baca juga: Mentan apresiasi terbentuknya korporasi petani padi di Demak

Baca juga: Lestari: Pengusaha kuliner Demak harus antisipasi perkembangan zaman

 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023