Jakarta (ANTARA) - Grup idola K-pop SEVENTEEN menyampaikan sejumlah hal di Forum Pemuda UNESCO atau UNESCO Youth Forum di Paris, Prancis pada 14 November 2023 waktu setempat.

Personel SEVENTEEN Seungkwan, dalam video yang diunggah di akun media sosial UNESCO, menjadi pembicara pertama. Dia mengawali pidatonya dengan membahas Pulau Jeju, tempat dia dilahirkan dan dibesarkan. Dia mengatakan pulau yang berlokasi di pantai selatan Korea itu diakui sebagai Cagar Biosfer pada tahun 2002, situs Warisan Alam Dunia tahun 2007 dan Global Geopark tahun 2010 oleh UNESCO.

Pulau Jeju, sambung dia, menjadi tempat pertama di dunia yang dianugerahi ketiga penghargaan UNESCO dan tak lama setelah Seungkwan SEVENTEEN berkata demikian, dua buah fotonya pun dihadirkan di layar besar.

“Anak kecil yang memimpikan masa depan cerah dari pulau Warisan Dunia tersebut kini berdiri di hadapan kalian di kantor pusat UNESCO hari ini. Aku bersama personel grup ingin memanfaatkan waktu ini untuk berbagi tentang pentingnya alam untuk masa depan yang lebih baik," papar Seungkwan.

Dia kemudian meminta rekannya Jun untuk melanjutkan pidato. Dia berbicara tentang persahabatan dan cara mengatasi kendala bahasa dengan bantuan dari para personel. Berbeda dengan Seungkwan dan kebanyakan personel SEVENTEEN lainnya, Jun berasal Shenzhen, China.

“Kami mungkin tidak sempurna sebagai individu, tapi bersama-sama, kami adalah tim terbaik, SEVENTEEN. Kita akan mengatasi tantangan dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah," kata Jun.

Personel SEVENTEEN lainnya, Woozi lantas melanjutkan pidato. Dia membahas salah satunya tentang rekan-rekannya di grup dengan kekuatan mereka masing-masing. Dia dan tim menghabiskan waktu bersama membuat setiap menit perjalanan menjadi menyenangkan.

"Saat kami belajar satu sama lain dan bersatu, identitas SEVENTEEN mulai terbentuk," tutur dia.

Setelah Woozi, rekannya, Mingyu naik ke podium. Dia sempat mengenang kembali perjalanan SEVENTEEN. Pada suatu waktu, dia bersama tim pernah mendonasikan 13 ekor kambing pada anak-anak di Tanzania dan menerima surat dari mereka yang membahas salah satunya tentang impian.

Mingyu mengatakan ingin memastikan tidak ada anak muda, tidak peduli siapa mereka atau dari mana mereka berasal, yang menyerah pada impian mereka atau putus asa.

Selanjutnya, giliran Joshua yang berbicara. Dia membahas antara lain tentang hubungan tim dengan CARAT, sebutan untuk penggemar SEVENTEEN, Korean National Commission for UNESCO dan usaha tim memperluas impian mereka.

“Kami berharap aksi kami melalui UNESCO dapat menjangkau generasi muda di mana pun di seluruh penjuru dunia dan mewujudkan impian mereka," kata Joshua.

Terakhir, Vernon menutup pidato SEVENTEEN dengan memperkenalkan lagu SEVENTEEN yang dinyanyikan di forum. Dia mengutip beberapa bagian lirik lagu, antara lain "Open up a new future" dari lagu "_WORLD", lalu "I care for you, you care for me. We can be all we need" dari lagu "Darl+ing".

Dia berharap kata-kata yang digunakan dalam lagu ini bisa lebih dekat di hati para pendengar, apalagi setelah mereka mendengarkan cerita dan musik SEVENTEEN.

Usai menyampaikan pidato, SEVENTEEN menyanyikan lagu-lagu populer mereka yakni “_WORLD,” “Darl+ing,” “Headliner,” “God of Music,” and “Together”.
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023