Semarang (ANTARA) - Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mengatakan bersama pemerintah provinsi memiliki komitmen untuk melanjutkan program peningkatan desa wisata pada tahun depan karena selain untuk meningkatkan ekonomi lokal juga membuka lapangan kerja lebih luas di kalangan masyarakat.

"Guna meningkatkan potensi tersebut, dikucurkan dana bantuan desa wisata sebesar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar per tahun, yang disesuaikan dengan kategori desa wisata," kata Sumanto di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan, untuk desa wisata rintisan mendapatkan Rp100 juta, desa wisata berkembang Rp500 juta, dan desa wisata maju Rp1 miliar. Salah satunya yang sudah mendapatkan bantuan adalah Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Desa yang terletak di lereng Gunung Lawu itu masuk ke dalam kategori desa wisata berkembang. Tahun 2023, Desa Segorogunung mendapatkan bantuan sebesar Rp500 juta.

Sumanto mengatakan, bantuan tersebut dipakai untuk pengembangan agrowisata di desa tersebut. Lokasi agrowisata ini menawarkan pemandangan Gunung Lawu yang indah. Dengan bantuan stimulan tersebut, diharapkan semakin menggerakkan sektor pariwisata di desa tersebut yang pada akhirnya mampu mengangkat perekonomian warga desa.

Sumanto mengatakan, Desa Segorogunung menawarkan wisata alam yang menawan. "Desa ini bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar. Sebab Kabupaten Karanganyar memiliki banyak pilihan destinasi seperti air terjun, kebun teh, candi, hingga agrowisata," ujar dia.

Dengan banyaknya pilihan wisata tersebut, ia berharap masa tinggal wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar akan bertambah lebih lama.

Salah satu daya tarik Desa Segorogunung adalah Bukit Paralayang yang banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Dari bukit ini, wisatawan bisa menikmati sensasi terbang tandem menggunakan paralayang di atas hamparan kebun teh yang hijau.

"Di Kabupaten Karanganyar, kalau hanya sehari nggak cukup," kata Sumanto. Di Kabupaten Karanganyar, ia menambahkan, ada air terjun di Tawangmangu, kebun teh di Kemuning, paralayang di Segorogunung.

"Paralayang di Segorogunung ini bisa untuk PON, tingkatnya sudah internasional, potensinya luar biasa," kata Sumanto menegaskan. Ia belum lama ini berkunjung ke Segorogunung.

Ia mengakui, kebutuhan untuk pengembangan wisata jauh lebih besar dibanding bantuan yang diberikan pemerintah.

"Harapannya, ini bisa menjadi stimulan. Yang tak kalah penting, wisatawan datang ke sini karena daya tarik alamnya. Karena itu pengembangan desa wisata harus berbasis alam dan tidak merusak," kata politisi asli Kabupaten Karanganyar tersebut.

Sumanto mengatakan, bantuan stimulan tersebut perlu dimanfaatkan melalui pengelolaan yang optimal. Di antaranya dengan menggencarkan promosi wisata, hingga pembinaan UMKM agar masyarakat siap menyambut wisatawan. Yang tak kalah penting adalah menyiapkan desain pariwisata dengan meminta bantuan akademisi serta pendampingan dari pemerintah kabupaten setempat.

Kepala Desa Segorogunung Tri Hardjono mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Jateng Sumanto yang telah merealisasikan turunnya bantuan desa wisata. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun agrowisata dan wisata alam.

"Kalau wisatanya sudah berjalan dan berkembang, harapannya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat," ungkapnya.

Tri mengungkapkan, saat ini Desa Segorogunung selalu ramai dikunjungi wisatawan saat akhir pekan. Mereka berwisata ke landasan take off Paralayang, kebun teh, agrowisata, bumi perkemahan, hingga Kafe Payung Langit yang kerap menjadi tempat nongkrong anak muda.

Pihaknya juga terus mendorong masyarakat mengembangkan sektor UMKM untuk menyambut wisatawan. Hal ini menjadi tantangan sebab sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah petani.

Pemerintah desa juga telah menyiapkan masterplan wisata sesuai potensi. Yaitu dengan mengembangkan Bukit Paralayang, bumi perkemahan, wisata air di sungai, dan agrowisata. Total akumulasi biayanya mencapai Rp25 miliar.

Menurutnya, bantuan desa wisata sebesar Rp500 juta saat ini dimanfaatkan untuk membangun gardu pandang di agrowisata. Ia berharap pembangunan bisa dilakukan secara bertahap dengan dana gotong royong dari pemerintah desa, dana desa, dan bantuan provinsi.
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023