“Iya intinya kita nanti setelah api padam akan melakukan penyelidikan sebab-sebab terjadinya kebakaran,”
Kota Bandung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan pabrik pemintalan kapas seluas 10.000 hektare di Jalan Cipadung, Kota Bandung pada Rabu (15/11).

“Iya intinya kita nanti setelah api padam akan melakukan penyelidikan sebab-sebab terjadinya kebakaran,” kata Kapolsek Panyileukan Kompol Kurniawan di Bandung, Kamis.

Menurutnya, penyelidikan itu dilakukan untuk mengetahui pemicu kebakaran pada bangunan pabrik tersebut. Adapun seluruh karyawan berhasil di evakuasi usai kejadian.

“Saat kejadian pabrik sedang operasional, kurang lebih 300 karyawan berhasil dievakuasi,” katanya.

Namun, kata dia, pihaknya akan menyisir seluruh area bangunan pabrik setelah proses pemadamam selesai, guna memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa kebakaran tersebut.

“Tidak ada korban jiwa, kita mencari informasi karyawan sudah keluar semua saat kejadian, namun demikian kita akan menyisir kalau sudah api padam semua,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini masih dalam tahap penyelidikan pada olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.

“Secepatnya kita akan memeriksa orang-orang yang ada di lokasi termasuk pemilik serta karyawan. Intinya kita akan mengumpulkan informasi dari seluruh pihak yang terlibat,” kata Kurniawan.

Sementara itu, Kepala UPT Timur Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Fredi menjelaskan pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut pada pukul 11.02 WIB. Pihaknya pun kini tengah melakukan upaya pendinginan karena masih terdapat satu titik api yang masih belum dapat dipadamkan.

“Ada satu titik lagi yang di bagian belakang tempat penyimpanan kapas masih ada api yang menyala,” kata dia.

Fredi menuturkan dalam proses pemadaman, petugas terkendala akibat faktor sumber air yang jauh dari lokasi kejadian yang mengakibatkan proses pemadaman menjadi cukup terhambat.

“Kendala yang terbesar itu masalah air, kebetulan hidran di Kota Bandung sangat jauh. Ada di dua lokasi atau di Supratman dan Pasar Kordon itu lokasinya agak jauh,” kata Fredi.

Adapun hingga saat ini Diskar PB Kota Bandung masih menerjunkan dua unit armada untuk membantu proses pendinginan terhadap titik api di area tersebut.

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023