Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Hamas pada Kamis menyangkal laporan  media yang menyatakan pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, bertemu dengan Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran.

Sebelumnya beredar kabar  pertemuan Haniyeh dengan Khamenei di ibukota Iran dalam beberapa hari terakhir di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Hamas menyayangkan kabar yang diseutnya tidak berdasar itu.

Kabar itu menyebutkan sang pemimpin Iran mengatakan kepada Haniyeh bahwa Teheran tak mendapatkan pemberitahuan sebelumnya dari Hamas mengenai serangan ke Israel pada 7 Oktober.

Negara-negara Barat sendiri mencurigai Iran turut merancang serangan tersebut.

Menurut laporan media itu, Khamenei berkata kepada Haniyeh bahwa kendati memberikan dukungan politik kepada Hamas, Iran tidak akan campur tangan langsung dalam perang melawan Israel.

Baca juga: Israel tolak resolusi PBB untuk perpanjang jeda kemanusiaan di Gaza

Laporan itu juga menyebutkan  Khamenei meminta Haniyeh agar "membungkam mereka yang bersuara" dalam Hamas yang meminta Iran dan Hizbullah di Lebanon menceburkan diri dalam perang melawan Israel 'dengan kekuatan penuh'. 

Namun para pemimpin Iran kabarnya mengkhawatirkan konflik itu akan meluas menjadi perang kawasan.

Belum ada tanggapan dari pihak berwenang Iran atas tuduhan ini.

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak bulan lalu telah menewaskan 11.500 jiwa warga Palestina, termasuk 7.900 perempuan dan anak-anak, sedangkan 29.800 lainnya luka-luka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit-rumah sakit, masjid dan gereja, rusak atau bahkan hancur total dalam serangan itu.

Sementara itu, korban jiwa Israel mencapai 1.200 orang.

Baca juga: Israel bersumpah akan buru Hamas di Gaza dan seluruh dunia

Sumber: Anadolu
 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023