Shanghai, (ANTARA/PRNewswire)- Proyek energi terbarukan pertama di sektor kelautan yang memadukan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) terapung di laut dalam dan akuakultur telah selesai di Tiongkok. Hal ini menjadi perkembangan penting di sektor PLTB di Tiongkok. Proyek ini dikembangkan Longyuan Power Group. Sementara, Shanghai Electric Wind Power Group (the Wind Power Group), anak usaha Shanghai Electric (SEHK: 2727, SSE: 601727), menyediakan peralatan pembangkit listrik dan menara turbin lepas pantai.

Setelah PLTB menjadi pilar utama dalam memerangi krisis iklim, the Wind Power Group mempercepat inovasi, serta membuat terobosan teknologi energi terbarukan global sebagai sumber listrik utama yang ikut menciptakan masa depan berkelanjutan. Sejak membangun turbin PLTB 3,6 Megawatt, the Wind Power Group memperkuat posisinya sebagai pemimpin di segmen PLTB lepas pantai dan darat. The Wind Power Group juga menggarap beberapa proyek utama di Tiongkok untuk menghadirkan aplikasi tenaga bayu yang baru guna menjawab tantangan dan kendala perkembangan industri.

Setelah implementasi PLTB lepas pantai berkembang dari wilayah pesisir hingga kini lokasi laut dalam, Shanghai Electric Wind Power Group siap mengembangkan, menginstalasi, dan mengelola PLTB terapung dan PLTB laut dalam. Di sisi lain, Shanghai Electric Wind Power Group juga menawarkan teknologi mutakhir dan mengandalkan keahlian luas dalam membuat solusi infrastruktur energi baru yang multiguna.

Berada di Kawasan Uji Coba Budi Daya Perairan Nasional di Pulau Nanri, terletak di Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok, proyek ini memakai anjungan terapung tiga kolom yang setengahnya berada di dalam laut (semi-submersible). Setiap kolom struktur mendukung satu PLTB lepas pantai 4 MW, serta panel surya fleksibel dan berbobot ringan yang terpasang di kedalaman laut sekitar 35 meter. Ruang heksagonal pada area tengah platform dapat digunakan untuk budi daya ikan.

Setelah beroperasi, proyek pembangkit listrik dengan dua sumber energi ini mampu menghasilkan 96.000 kWh listrik setiap hari dengan kapasitas penuh, setara dengan konsumsi energi 42.500 orang per hari. Konvergensi inovatif antara PLTB, fotovoltaik, dan akuakultur tersebut menghadirkan horizon baru bagi industri untuk mengembangkan solusi energi terbarukan yang berkelanjutan dan lestari, serta didesain agar dapat mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi keselamatan, Shanghai Electric Wind Power Group memakai pendekatan multidimensi demi memastikan reliabilitas proyek pada seluruh siklus. Pada fase desain awal, Shanghai Electric Wind Power Group membuat model terintegrasi yang telah diuji melalui analisis konsistensi selama beberapa tahap. Langkah lainnya, termasuk perbandingan hasil simulasi pada berbagai platform, serta pengembangan algoritma sistem kendali lewat kerja sama dengan DVN, ikut memperkuat aspek keselamatan dan reliabilitas proyek.

Seluruh aspek dari proyek ini juga telah diuji secara ketat meliputi hampir 200 kondisi operasional, termasuk model skala 1:40 yang dipakai untuk mengevaluasi kolam ikan. Shanghai Electric Wind Power Group turut mengembangkan sistem terminal pintar yang dirancang secara khusus untuk turbin angin terapung, meningkatkan reliabilitas dan menjamin kegiatan operasional yang aman serta konsisten sekaligus memaksimalkan utilisasi angin.

Related stocks: HongKong:2727 OTC:SIELY Shanghai:601727

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023