Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) hingga Rabu sore terus melakukan penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat latih Pusat Penerbang Angkatan Darat (Puspenerbad) Cassa 212 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu pagi, yang menewaskan pilot dan ko-pilotnya. "Tim penyelidikan segera dibentuk begitu musibah terjadi. Tim beranggotakan, terutama dari Puspenerbad dan Pusat Latihan Pendidikan Penerbang TNI AD di Semarang," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen Ricardo Siagian, kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, runtuhan pesawat itu hingga kini masih berada di lokasi kejadian, yakni di areal pertambakan rakyat dekat Bandara Ahmad Yani, Semarang. Komandan Pangkalan Lanud Bandara Ahmad Yani, Kol Sudarto, mengatakan bahwa pesawat tersebut diterbangkan pilot Kapten Kav Faizal Budi Mandaka (31) dan ko-pilot Lettu Art Berto Tambunan (28). Kedua jenazah awak pesawat itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Tentara (RST) Semarang guna divisum. Keduanya merupakan anggota Skuadron 21 Puspenerbad. Sudarto menjelaskan, rencananya pesawat itu akan mendarat dari arah barat landasan pacu 13, namun belum diketahui pasti mengapa pesawat Cassa buatan 2002 itu bisa tersungkur dalam posisi menukik ke areal pertambakan rakyat. Hingga sekarang, menurut dia, pihaknya masih menyelidik terjadinya kecelakaan tersebut dan segera melakukan evaluasi, serta untuk sementara menghentikan latihan penerbangan. Dua jenazah tersebut, menurut Ricardo, akan dimakamkan di tempat kelahiran masing-masing. Pilot Kapten Kav Faizal Budi Mandaka sesuai permintaan keluarga akan dimakamkan di Garut, Jawa Barat, sedangkan ko-pilot Lettu Art Berto Tambunan (28), di Semarang, Jawa Tengah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006