Jakarta (ANTARA) - Pipa transmisi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Cisem-1) ruas Semarang-Batang sepanjang 60 km mulai mengalirkan gas bumi ke Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan proyek strategis nasional (PSN) tersebut menjadi tonggak penting bagi pengembangan industri gas bumi nasional.

"Pipa Cisem ini adalah proyek PSN dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN," katanya saat menyaksikan pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas Cisem-1 di Kendal, Jateng, Jumat.

Menurut dia, pembangunan pipa gas Cisem-1 akan mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Selanjutnya, pipa Cisem-1 akan dikelola Ditjen Migas melalui LEMIGAS, yang bekerja sama dengan PT Pertagas.

Dengan peran langsung pemerintah tersebut, lanjut Tutuka, maka biaya pengangkutan gas (toll fee) Cisem-1 menjadi lebih rendah.

Dampak positifnya, industri di Kawasan Industri Kendal (KIK) akan mendapatkan harga gas yang lebih murah, sehingga produktivitas dan daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

"Industri di Kendal langsung dapat menikmati penurunan harga gas dengan adanya pengaliran gas Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan, untuk lima industri dulu dan akan terus meningkat," tambah Tutuka.

Proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas Cisem-1 di Kendal dan Batang, Jateng, dapat mencapai sekitar 40 industri.

Tutuka juga menyampaikan apresiasi kepada konsumen gas di KIK yang diwakili Direktur KIK Didik Purbadi.

Menurut dia, selain memberi keuntungan untuk industri, pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

"Setelah selesainya Cisem Tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk jaringan gas kota (jargas) minimal 5 MMSCFD atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga," ungkap Tutuka.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Harry Sidharta mengatakan untuk mendukung pengaliran gas Cisem-1, PGN membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas Cisem-1 ke KIK.

"Puji syukur, PGN menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari pipa Cisem menuju KIK dan gas sudah mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang andal bagi penggunanya," ujarnya.

PGN mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah di Jawa Tengah, dan seluruh stakeholder atas kepercayaan yang diberikan kepada PGN, sehingga berkesempatan membangun pipa distribusi gas dari pipa Cisem menuju KIK sepanjang delapan km.

"Diharapkan tidak hanya pertambahan infrastruktur gas bumi dan pendapatan bagi PGN, tetapi juga mendorong pertumbuhan pemanfaatan gas bumi di Jawa Tengah bagian utara," tutur Harry.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyatakan pembangunan pipa transmisi gas Cisem dilaksanakan pemerintah untuk memberikan pasokan gas, yang terintegrasi bagi masyarakat di Pulau Jawa dan meningkatkan tingkat perekonomian.

"Pekerjaan konstruksi pipa Cisem-1 (ruas Semarang-Batang) dilaksanakan secara multiyears (tahun jamak) yakni 2022 dan 2023 selama 15 bulan mulai 23 Mei 2022 sampai 22 Agustus 2023," jelasnya.

Pekerjaan konstruksi yang dilakukan berupa pembangunan pipa gas diameter 20 inci sepanjang 60 km dan pembangunan stasiun gas di Semarang dan Batang.

Baca juga: Dirjen Migas: Pemenuhan gas domestik tetap jadi prioritas

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023