"Mudah-mudahan deklarasi ini penuh dengan keikhlasan, kejujuran dan keberanian. Tentunya jangan hanya seremonial, untuk kepentingan politik sesaat karena ini menyangkut masalah bangsa ke depan. Yang penting, Jawa Barat harus dijaga karakternya, yaitu
Bandung (ANTARA) -
Tokoh masyarakat Jawa Barat Prof Didi Turmudzi berharap deklarasi gerakan Pemilu Damai bertajuk Jawa Barat Aman, Netral dan Tenang (Jabar Anteng) yang dilaksanakan hari Sabtu ini di Gedung Merdeka Kota Bandung, jangan sebatas seremonial.

Karena, kata Didi, kontestasi demokrasi termasuk Pileg, Pilpres dan Pilkada tahun 2024 mendatang tidak dimaksudkan hanya pada kepentingan politik sesaat, namun juga menyangkut nasib dan masa depan bangsa.

"Mudah-mudahan deklarasi ini penuh dengan keikhlasan, kejujuran dan keberanian. Tentunya jangan hanya seremonial, untuk kepentingan politik sesaat karena ini menyangkut masalah bangsa ke depan. Yang penting, Jawa Barat harus dijaga karakternya, yaitu ramah dan toleran," kata Didi di Gedung Merdeka Bandung, Sabtu.

Intinya, kata Ketua Umum Paguyuban Pasundan itu, tokoh-tokoh masyarakat Jawa Barat berharap, pertama "kudu ngajaga lembur" (harus menjaga kampung) dalam artian jangan sampai terjadi perpecahan, walau kondisi panas dalam perpolitikan jangan dipindahkan ke Jawa Barat dan mempengaruhi masyarakatnya.

Kemudian, lanjut dia, "akur jeung dulur" (rukun bersama saudara) termasuk saudara yang sebangsa dengan tetap menjaga situasi kondusif, karena ini adalah masalah bangsa yang harus dijaga bersama, termasuk juga oleh para penguasa, penegak hukum dan juga komponen lain.

"Ketiga 'panceg dina galur' atau tetap dalam jalurnya karena aturan itu harus dijaga setiap saat, mulai dari pemerintah, TNI, kepolisian, parpol dan masyarakat punya sikap yang sama yakni cinta Indonesia. Jangan mundur dalam mempertahankan Jawa Barat, Indonesia yang kondusif, aman. Tidak ada perpecahan apapun di masyarakat," ucapnya.

Sepakat dengan itu, tokoh masyarakat Jabar lainnya yakni Dindin S Maulani mengatakan dirinya merasa bersyukur dengan adanya deklarasi Jabar Anteng.

Hal ini menjadi bukti bahwa seluruh Jawa Barat mencita-citakan Pemilu 2024 berlangsung, jujur, adil, aman dan netral.

"Negara sedang tidak baik-baik saja. Jadi kita harus ekstra hati-hati. Ekstra menyikapi dan ekstra melakukan pengamanan," tuturnya.

Deklarasi untuk menciptakan pemilu damai di Jawa Barat ini, dilaksanakan pada Sabtu pagi di Gedung Merdeka Kota Bandung, dengan diawali oleh kesenian dari tiga wilayah kebudayaan di Jabar yakni Sunda Priangan (Tari Merak), Sunda Betawi (Tari Topeng Kinang/Cisalak), dan Sunda Cirebon (Tari Topeng Cirebon), serta pertunjukan wayang golek.

Kemudian disusul pembacaan deklarasi oleh perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabar, TNI, Polri, ASN disabilitas Jabar, camat dan lurah se-Jabar, serta penandatanganan deklarasi oleh seluruh pucuk pimpinan pemangku kebijakan di Jabar dan tokoh masyarakat.

Isi deklarasi Jabar Anteng itu sendiri, terdiri dari tiga poin, yang pertama pemerintah dan masyarakat Jawa Barat mendukung penyelenggaraan pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil).

Kedua, pemerintah dan masyarakat Jawa Barat menghendaki Pemilu 2024 berlangsung dalam suasana aman, tenang, dan tidak terpengaruh hoax.

Ketiga, menyerukan kepada segenap ASN, TNI, Polri di Jawa Barat untuk bersikap netral dan tidak berpihak dalam pemilu 2024.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023