Jakarta (ANTARA) -
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Walet Mas Batik menawarkan produk kain batik tulis khas Kebumen, Jawa Tengah dalam acara Gernas Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI/PDN & BBWI) 2023 Jakarta.
 
Pemilik Walet Mas Batik Dedi Riyanto menjelaskan batik Kebumen memiliki ciri khas didominasi oleh warna gelap. Namun, untuk menyesuaikan preferensi pasar pihaknya membuat variasi kain batik dengan warna terang.
 
"Kayak di Jakarta ini kan lebih cenderung mereka suka warna-warna cerah, warna-warna Betawi," ujar Dedi kepada ANTARA saat ditemui kepada ANTARA saat ditemui di acara BBI/PDN & BBWI 2023, Jakarta Barat pada Sabtu.
 
Dia menyebutkan motif batik andalan yang dijajakan Walet Mas Batik yaitu motif Srikit dengan perpaduan warna gelap yang dihiasi motif tumbuhan dan bunga.
 
"Srikit ini nama ratu Thailand yang pernah datang ke Pulau Jawa khususnya ke Kebumen. Dia pesan batik, kebetulan batik yang dia suka itu motifnya itu (batik Srikit)," terang Dedi.
 
Selain itu, ujar Dedi, ada motif Sekar Jagad yang memiliki filosofi harmonisasi alam antara flora, fauna, air, tanah, langit dan manusia.
 
"Sekar Jagad rangkuman beberapa yang ada di bumi ada flora, fauna, air, batu, tanah, langit, manusianya juga ada di sini jadi menyatu," tutur Dedi.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebuah kain batik tulis membutuhkan waktu pengerjaan hingga satu bulan.
 
"Ini tulis semua, tidak dicetak, jadi pakai alat tulis batik itu canting namanya dan pakai malam bukan tinta. Itu yang bikin lama," ucap Dedi.
 
Adapun produk kain batik berupa sarung dan selendang dibandrol dengan harga rata-rata Rp4 juta. Namun, Walet Mas Batik juga menawarkan kain batik dengan harga terendah yaitu Rp200 ribu dan tertinggi mencapai Rp18 juta.
 
Dedi mengaku merintis usaha kain batik sejak bulan April 2023 karena latar belakang keluarganya yang merupakan perajin batik sekaligus ingin memperkenalkan batik khas Kebumen ke masyarakat luas.
 
"Sekalian saya mau memajukan orang-orang Kebumen karena saya orang Kebumen," tambah Dedi.
 
Diketahui, Gernas BBI-BBWI Provinsi DKI Jakarta menjadi agenda penutup dari Gernas BBI-BBWI yang digelar di berbagai provinsi di Indonesia.
 
Fokus dari agenda tersebut adalah transformasi digital UMKM, akses lokapasar, transaksi nirtunai dan QRIS, dan pengembangan wisata urban.
 
Kegiatan Gernas BBI/PDN & BBWI 2023 Jakarta diawali dengan pelaksanaan Kick Off Ceremony pada 8 September 2023 di Sarinah yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti bazar UMKM, business matching, pelatihan UMKM, business competition, serta pendampingan desainer muda yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Vokasi di Jakarta.

Baca juga: Napi Lapas Semarang hasilkan batik tulis

Baca juga: Pemkot Semarang kembangkan sentra batik pewarna alam

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023