Ikan yang dibagi-bagi kepada siapa saja yang mau ikan tersebut di tempat pendaratan ikan.
Mukomuko (ANTARA) -
Para nelayan di Kecamatan Kota Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak beberapa hari terakhir membagikan secara gratis sekitar satu ton ikan kepada masyarakat di wilayah ini.
 
"Kalau kemarin di 'anggar' atau tempat kapal bersandar memang banyak yang bagi-bagi ikan bulat," kata Ketua nelayan Kecamatan Kota Mukomuko Alwaki dalam keteranganya di Mukomuko, Minggu.
 
Ia mengatakan, awalnya di jalan putus banyak ikan yang dibiarkan oleh nelayan berserakan dan diambil oleh masyarakat di wilayah Pantai Batu Bodoro.
 
"Kalau kini masih alhamdulillah ikan bulat laku masih dijual," ujarnya lagi.
 
Dia menjelaskan, ikan yang dibagi-bagikan oleh nelayan kemarin itu ikan bulat yang pecah perut dan memang nelayan mendapatkannya "sejonkong", satu jongkong atau kapal.
 
Dengan jumlah tangkapan sebanyak itu, katanya, gudang tidak mampu menampungnya, selain es balok juga susah didapat.
 
"Ikan yang dibagi-bagi kepada siapa saja yang mau ikan tersebut di tempat pendaratan ikan," ujarnya pula.
 
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto sebelumnya mengatakan sekarang ini musim ikan sehingga hasil tangkapan luar biasa, baik ikan yang punya nilai jual maupun yang tidak punya nilai jual. Dalam kondisi seperti itu kadang-kadang ikan yang nilai ekonomis kurang memang dibuang.
 
Ia mengatakan sekarang ini sedang musim ikan, sehingga jumlah tangkapan nelayan khususnya di Pantai Indah Mukomuko, Kelurahan Koto Jaya berlebih dibandingkan hari biasanya.
 
Sehingga banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang disortir di tengah laut yang kemudian terbawa ombak hingga ke pantai wilayah itu.
 
Ia menyarankan kepada nelayan walaupun nilai jual kecil tetap punya harga, kan bisa untuk ikan kering dan ikan rucah untuk bahan pembuat pakan ternak tapi itu kembali ke penangkap ikan untuk memanfaatkan rezeki dari Tuhan.

Selain itu, katanya, daripada ikan dibuang lebih baik dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang datang ke pantai.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023