Purwokerto (ANTARA News) - Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan fosil bulir padi saat melakukan ekskavasi di Situs Liyangan, Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Tadi saya matur ke Pak Rektor (Rektor Unsoed Edy Yuwono), ini tantangan, padi apa," kata Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, di sela-sela pembukaan pameran kepurbakalaan di Auditorium Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Selasa.
 
Ia mengatakan, kemungkinan fosil bulir padi itu merupakan varietas padi Jawa pada masa lalu dan berharap Unsoed ikut meneliti bulir padi tersebut.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Unsoed Purwokerto, Totok Agung, menduga fosil bulir padi itu merupakan jenis padi yang hanya ada di Jawa.

"Saya menduga itu padi subspesies javanicus, yang rasanya sangat enak dan wangi," katanya.

Ia menambahkan, jenis padi dengan masa pemeliharaan antara enam hingga delapan bulan itu sekarang masih bisa ditemui di pedesaan.

"Dulu ada padi dengan nama padi rendeng yang kemungkinan mempunyai kekerabatan yang dekat dengan bulir padi yang ditemukan di Liyangan," katanya.

Lebih lanjut, Siswanto menjelaskan ekskavasi Situs Liyangan yang ada di lereng Gunung Sindoro mulai dilakukan sejak 2009 dan sekarang macam-macam temuan sudah dihasilkan seperti rumah kayu, struktur batu, alat pertanian dan guci-guci kuno.

"Di samping itu ada peninggalan lain seperti pagar, jalan desa berupa tatanan batu, ada beberapa pendopo, bukti-bukti lain yang menunjukkan tempat peribadatan dan perkampungan lengkap," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013