Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan beberapa poin kesepakatan dalam pertemuan bilateral dengan masing-masing ketua parlemen MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) di Jakarta, Senin.

"Kami baru saja menyelesaikan sidang ke-9 MIKTA Speakers' Consultation dan berjalan dengan lancar," kata Puan saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin petang.

Puan menjelaskan dalam pertemuan itu dihasilkan kesepakatan bersama, di mana negara-negara anggota MIKTA berkomitmen memperkuat multilateralisme serta merespons berbagai tantangan global, khususnya terkait pentingnya perdamaian dan keamanan guna mewujudkan pembangunan.

Baca juga: Parlemen negara anggota MIKTA satu suara soal perdamaian Palestina

Selain itu, MIKTA juga sepakat untuk mempererat diplomasi parlemen sebagai salah satu upaya membangun rasa saling percaya.

"Kami juga berbicara terkait tata kelola global, di mana sistem multilateral yang ada saat ini sudah tidak sesuai dengan realitas abad ke-21. Sehingga, sistem multilateral yang ada sekarang sudah saatnya untuk bisa diganti isinya sesuai dengan abad 21," jelas Puan.

Kemudian, sebagai forum antaranegara berkekuatan menengah atau middle power, MIKTA diharapkan dapat memfasilitasi dialog dan membangun jembatan antara negara maju dengan negara berkembang.

"Kami berbicara terkait dengan kritis yang terjadi di Palestina. Kami menyampaikan keprihatinan serta mendorong penyelesaian secara damai dan perlunya gencatan senjata segera dilakukan," ungkap Puan.

Baca juga: Puan ajak parlemen MIKTA atasi krisis kemanusiaan

Selain itu, MIKTA berkomitmen terhadap masalah perubahan iklim, yang diharapkan perlu ada tindakan saat ini supaya generasi di masa datang tidak merasakan dampaknya atau menjadi lebih buruk daripada sekarang.

"Sidang MIKTA juga menghasilkan komitmen parlemen anggota MIKTA, dengan mendukung terciptanya dunia damai bagi generasi sekarang dan mendatang," ujar Puan.

Dia juga berharap Meksiko, sebagai tuan rumah sidang ke-10 MIKTA Speakers' Consultation tahun 2024, dapat melanjutkan berbagai kesepakatan yang telah dilaksanakan saat ini.

Baca juga: Presiden bahas upaya MIKTA ciptakan perdamaian di Palestina

Pewarta: Fauzi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023