Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa strategi tersebut berangkat dari keresahannya melihat fenomena penangkapan ikan yang tidak terukur di Indonesia. Dia khawatir generasi pada masa mendatang akan terancam apabila penangkapan ikan dilakukan secara bebas terus-menerus.
"Untuk itulah kementerian ini melalui sebuah evaluasi yang mendalam, tentu kita harus menyelamatkan laut kita. Kita harus menjaga populasi perikanan kita agar tidak punah dan itu untuk kepentingan generasi-generasi yang akan datang," kata Trenggono saat menghadiri acara puncak Hari Ikan Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa.
Trenggono menjelaskan, strategi pertama yaitu berfokus pada upaya konservasi, mengingat laut merupakan tempat pemijahan alami bagi biota-biota laut sekaligus berfungsi sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbon.
Demi mencegah kerusakan ekosistem laut, KKP juga berfokus pada upaya pengawasan serta penjagaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, KKP mengajak partisipasi para nelayan untuk bersama-sama membersihkan laut dari sampah plastik.
Strategi selanjutnya, KKP ingin menerapkan penangkapan ikan terukur yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2023. Melalui regulasi tersebut, menurut Trenggono, masyarakat lokal dipersilakan menangkap ikan secara terukur dan tidak perlu khawatir bersaing dengan investor.
"Kalau dikatakan, 'Pak, itu investor masuk dan lain sebagainya'. Tidak perlu. Kalau investor masuk sebagai hilir. (Mereka) masuknya di hilir. Yang menangkap (ikan) biar saja masyarakat pesisir," ujar Trenggono.
KKP juga menargetkan pengembangan budidaya ikan yang akan terus ditingkatkan agar dapat mengalahkan negara-negara lain. Trenggono mencontohkan Norwegia yang kini menguasai pangsa pasar ikan salmon di dunia. Dia pun berharap Indonesia dapat menjadi juara dunia pada komoditas produk perikanan.
Baca juga: Pemerintah RI pastikan pengelolaan Laut Arafura-Timor berkelanjutan
Baca juga: Ulammart jadi wadah KKP untuk fasilitasi UMKM perikanan naik kelas
Baca juga: KKP sebut rumput laut bisa jadi campuran produk pangan
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
