Sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai universitas memainkan peran penting sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan guna mencetak generasi unggul Indonesia.

Hal itu sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.

“Target ini ambisius tapi realistis. Oleh karenanya, dibutuhkan smart execution dan strong collaboration dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, cendekiawan, dan tentunya universitas sebagai barometer bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan sebagai pencetak generasi-generasi unggul ke depan,” kata Airlangga dalam seminar nasional Indonesia Economic Outlook 2024, di Jakarta, Selasa.

Menurut Airlangga, untuk mencapai cita-cita tersebut, Indonesia memiliki empat peluang yang perlu diambil.

Peluang pertama yakni populasi, yang mana Indonesia saat ini diberkati dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang baik, maka Indonesia akan mampu menghasilkan output perekonomian yang tinggi.

Peluang kedua adalah hilirisasi, yang saat ini telah dimulai dengan membangun ekosistem di sektor manufaktur maupun di sektor berbasis kendaraan listrik, dan hilirisasi mineral sebagai nilai tambah menuju industrialisasi. Sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik, hilirisasi merupakan komitmen ekonomi hijau pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi.

Indonesia mempunyai potensi besar di sektor energi hijau yang bisa melebihi kapasitas 400 ribu megawatt (MW), seperti potensi panas bumi, pembangkit listrik tenaga air, sungai, panel surya, dan potensi angin.

Ketiga adalah digitalisasi. Nilai ekonomi digital Indonesia tertinggi di kawasan ASEAN, yakni mencapai 77 miliar dolar AS pada tahun 2022, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1 triliun dolar AS pada tahun 2030. Indonesia juga memiliki lebih dari 2.500 perusahaan rintisan (startup), sekaligus menjadi yang terbesar ke-6 di dunia.

Pemerintah telah membangun lebih dari 12.000 km jaringan hingga meluncurkan Satelit Multifungsi Satria untuk melayani akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

"Pemerintah terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital sejak zaman Pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerintah telah membangun 12 ribu kilometer jaringan tambahan di Base Transceiver Station (BTS) di 1.800 titik," kata Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan program Akademi Kepemimpinan Digital dan Beasiswa Talenta Digital yang dibantu mitra-mitra swasta, seperti Apple, Microsoft, dan Amazon untuk menciptakan 9 juta talenta digital dalam rentang waktu 15 tahun.

Lebih lanjut, menurut Menko Airlangga, inovasi juga berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat penting. Universitas tentu akan menjadi bagian dalam mendidik generasi muda bangsa, kata dia.

“Peluang tersebut menjadi modal yang baik bila dimanfaatkan secara optimal. Dan saat ini fundamental ekonomi kita dibandingkan dengan berbagai negara lain relatif jauh lebih baik, dan Indonesia termasuk dalam top 5 ekonomi di dunia,” katanya pula.
Baca juga: Indef nilai Indonesia berada pada jalur menuju negara maju
Baca juga: Pemuda unggul modal kuat wujudkan Indonesia Emas 2045

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023