Ini (pengembangan desa digital) upaya untuk membuka jendela dunia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pembangunan desa digital di Indonesia merupakan suatu keharusan untuk membuka peluang dalam mempromosikan dan menjual berbagai potensi yang ada di desa.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat menerima kunjungan akademisi dari Universitas Berkeley, Amerika Serikat, sekaligus inisiator Village Movement Prof. Solomon Darwin, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa.

"Ini (pengembangan desa digital) upaya untuk membuka jendela dunia," kata Moeldoko sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta.

Moeldoko menegaskan pemerintah Indonesia telah menjalankan program desa digital sejak 2020. Target-nya pada 2025 desa-desa di Indonesia sudah 100 persen menjadi desa digital.

Pengembangan desa digital, kata Moeldoko, tidak terlepas dari komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Komitmen tersebut, sambung dia, salah satunya diwujudkan dalam bentuk pemberian dana desa.

Baca juga: BAKTI Kominfo targetkan 2025 semua desa miliki konektivitas digital

Baca juga: Mendes: Duta Desa Digital berperan percepat pembangunan desa


"Tujuannya peningkatan pembangunan desa termasuk bertransformasi menjadi desa digital," jelas Moeldoko.

Lebih lanjut, Panglima TNI 2013-2015 ini mengakui program pengembangan desa digital di Indonesia masih belum masif.

Moeldoko pun menekankan tiga hal untuk percepatan pengembangan desa digital yakni, pola pikir masyarakat desa untuk lebih melek digital, dukungan infrastruktur, serta intervensi dari pemerintah pusat dan daerah. "Goal-nya masyarakat harus tahu benefit dari desa digital ini," ujarnya.

Sementara itu Prof. Solomon Darwin selaku inisiator Village Movement mengatakan dirinya bersama pemerintah India sejauh ini telah berhasil mengembangkan desa cerdas di India dengan memanfaatkan teknologi digital.

Dia menyatakan pengembangan desa cerdas berhasil mengurangi kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan.

Baca juga: Pertanian pintar jadi solusi jitu atasi krisis petani

Solomon mencontohkan Desa Ajnala di Punjabi, India, yang telah berhasil mengembangkan berbagai aplikasi dan layanan digital untuk masyarakat desa, seperti aplikasi pertanian, kesehatan, dan pendidikan.

"Aplikasi-aplikasi ini telah membantu masyarakat desa untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kualitas hidup mereka," tutur Solomon.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023