Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan aplikasi elektronik "pintu rumah rakyat" yang berfungsi untuk melakukan intervensi dalam penanganan perumahan rakyat.

"Aplikasi elektronik pintu rumah rakyat kita luncurkan agar pengambilan keputusan untuk intervensi penanganan perumahan rakyat dapat terukur secara cepat, objektif dan transparan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Pertanahan dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRP2RKP) Belitung Timur Idwan Fikri di Manggar, Selasa.

Ia menjelaskan, aplikasi ini bermanfaat untuk meningkatkan transparansi dalam penanganan perumahan rakyat karena informasi lebih mudah diakses oleh masyarakat.

"Aplikasi elektronik pintu rumah rakyat ini juga dapat membantu mengurangi peluang korupsi dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah," ujarnya.

Inisiator aplikasi pintu rumah rakyat Eldo Mukmin mengatakan pintu rumah rakyat merupakan akronim dari Portal Informasi Terpadu Perumahan Rakyat. Aplikasi ini merupakan proyek perubahan untuk Diklat-PIM III.

Aplikasi ini membantu pemerintah dalam mengelola sumber daya secara lebih efisien, manajemen anggaran jadi lebih baik, mempermudah perencanaan pengentasan masalah perumahan rakyat sehingga menjadi lebih holistik dan integrative dan mempermudah pemerintah dalam memantau pelaksanaan penanganan perumahan rakyat secara real-time.

Menurut Eldo, pengoperasiaan aplikasi secara mobile melalui android. Aplikasi ini nantinya akan digunakan oleh tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang bertugas melakukan pendataan seluruh rumah di Kabupaten Belitung Timur.

"Melalui aplikasi ini, kita dapat memangkas proses pengambilan dan pengolahan data, dari yang sebelumnya manual berbasis kertas, menjadi digital berbasis online-paperless yang terhubung dengan database digital,” ujar Eldo.

Alumni Fakultas Teknik UGM Yogyakarta ini mengatakan, aplikasi ini juga akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

"Kita berharap aplikasi ini nantinya akan direplikasi dan dikembangkan lebih baik lagi sehingga menjadi role-model dalam proses pendataan dan pengambilan keputusan untuk intervensi penanganan perumahan di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Bupati: 21 desa di Belitung Timur bersatus mandiri

Baca juga: Menparekraf: JPJR Belitung Timur jadi ajang terbaik promosikan rempah


Pewarta: Ahmadi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023