Penguatan surplus neraca jam kerja menjadi salah satu cara untuk menyejahterakan masyarakat.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso menyampaikan bahwa UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 dapat memperkuat surplus neraca jam kerja Indonesia.

Menurutnya, penguatan surplus neraca jam kerja menjadi salah satu cara untuk menyejahterakan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM.

“Jadi kita punya harapan memperkuat surplus neraca jam kerja, artinya kalau kita banyak menggunakan jam kerja secara produktif, maka masyarakat akan sejahtera dan produk yang dibuat dari penggunaan jam kerja itu tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga dijual di luar negeri,” kata Sunarso dalam Konferensi Pers UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, di Jakarta, Rabu.

Adapun neraca jam kerja merupakan salah satu indikator dalam makro ekonomi yang mengukur jumlah jam kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam suatu periode waktu tertentu.

Sunarso menjelaskan apabila ingin memperkuat neraca perdagangan, maka surplus neraca jam kerja menjadi indikator juga harus diperkuat.

“Pesannya kuat bahwa kita ingin memperkuat neraca perdagangan dan memperkuat sesuatu indikator surplus neraca jam kerja,” ujar Sunarso.

Selain itu, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 juga diarahkan guna mendorong UMKM untuk naik kelas dengan cara mengekspor produk yang berkualitas ke negara lain.

Menurut Sunarso, di era perdagangan elektronik (e-Commerce) saat ini, para pelaku usaha dapat melakukan ekspor dalam partai yang kecil, asalkan mempunyai produk yang berkualitas serta pembeli yang bersedia. Hal itu tidak seperti pada era sebelum digitalisasi yang mana mayoritas ekspor merupakan ekspor produk mentah yang dilakukan dalam partai yang besar.

“Karena maraknya digitalisasi e-Commerce, ternyata orang bisa ekspor tidak harus menunggu partai besar yang seperti ekspor tanah, ekspor air, bukan itu. Ternyata ekspor barang kecil-kecil secara partial juga bisa. Itulah saya bilang betapa besarnya potensi itu di UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023,” kata Sunarso.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto juga mengungkapkan bahwa untuk mendukung merealisasikan penjualan UMKM secara go global, BRI memiliki enam kantor di luar negeri yang sudah bekerja sama dengan 1.200 bank.

“BRI juga membekali UMKM dengan berbagai pelatihan yang telah diselenggarakan sebelum business matching dilaksanakan. Kami harapkan terjalin komitmen pembelian produk UMKM, sehingga dapat semakin memperluas akses pasar global," katanya.

Pada UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun lalu, pelaku UMKM berkesempatan menjajaki kerja sama dengan para calon pembeli (buyer) dari berbagai negara melalui business matching.

Kemudian untuk tahun ini, rangkaian acara virtual business matching dilakukan pada 27-29 November 2023. BRI pun menargetkan pasar potensial secara virtual dari beberapa negara, seperti Jepang, Hong Kong, UEA, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, AS, Meksiko, Kanada, Belanda, Italia, Australia, Selandia Baru, dan lainnya.
Baca juga: BRI targetkan nilai ekspor di UMKM EXPO(RT) 2023 capai 80 juta dolar
Baca juga: Ini jurus BRI bawa UMKM mentas di panggung dunia

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023