Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun 8,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.992,8 dolar AS per ounce.

Risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve bulan November yang dirilis pada Selasa (21/11) menunjukkan para pejabat Fed sepakat bahwa mereka akan membuat kebijakan dengan hati-hati dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (22/11) bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran negara turun 24.000 klaim menjadi 209.000 klaim yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 18 November. Para ekonom sebelumnya memperkirakan sebanyak 226.000 klaim untuk pekan tersebut.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada Rabu (22/11) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 61,3 pada survei November 2023, turun dari 63,8 pada Oktober dan di atas 56,7 pada November tahun lalu.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS turun 5,4 persen secara bulanan pada Oktober berdasarkan penyesuaian musiman menjadi 279,4 miliar dolar.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup turun 18,1 sen atau 0,76 persen ke 23,688 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 15,2 dolar AS atau 1,61 persen ke 930,7 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas jatuh jelang liburan "Thanksgiving Day"
Baca juga: Harga emas turun dipicu penguatan dolar AS
Baca juga: Harga emas naik didorong melemahnya dolar AS

Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023