“Saya sampaikan, di dalam perang pun ada hukumnya, ada aturannya. Perlindungan terhadap masyarakat sipil dan fasilitas publik, termasuk rumah sakit, adalah bagian penting dari hukum humaniter internasional,”
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum humaniter internasional, dalam perang antara Israel dan kelompok Hamas Palestina yang berlangsung di Jalur Gaza.

Pernyataan itu dia sampaikan ketika menyampaikan pengarahan kepada Pers Internasional di London, Inggris, pada Rabu (22/11), bersama sejumlah menteri luar negeri dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Saya sampaikan, di dalam perang pun ada hukumnya, ada aturannya. Perlindungan terhadap masyarakat sipil dan fasilitas publik, termasuk rumah sakit, adalah bagian penting dari hukum humaniter internasional,” ujar Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring dari Paris, Prancis, pada Kamis waktu Jakarta.

Secara khusus, Retno menyoroti serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza oleh pasukan Israel yang menewaskan 12 korban dan melukai sejumlah orang lainnya.

“Sudah beberapa hari Indonesia kehilangan kontak dengan WNI yang bekerja di RS Indonesia. Sekali lagi saya menekankan bahwa proteksi terhadap masyarakat sipil sangat penting,” tutur dia.

Kepada Pers Internasional, Retno juga menyinggung tentang standar ganda yang seolah-olah diterapkan oleh negara Barat dalam merespons isu Palestina.

“Negara-negara Global South selama ini banyak mendengar ceramah mengenai penghormatan HAM, tentang pentingnya menghormati hukum internasional dan hukum humaniter internasional. Tetapi apakah semua lectures ini, semua nilai dan standar ini juga berlaku untuk masalah Palestina?” kata dia.

Lebih lanjut, dalam pertemuan dengan Pers Internasional, para menlu OKI menyatakan menyambut baik kesepakatan pelepasan sandera dan dimulainya jeda kemanusiaan selama empat hari, yang dinilai sebagai langkah awal yang baik.

“Namun demikian, diperlukan sebuah gencatan senjata yang lebih permanen sehingga bantuan kemanusiaan bisa diberikan tanpa hambatan,”kata Menlu Retno.

Kunjungan Menlu Indonesia bersama menlu dari Arab Saudi, Palestina, Yordania, Mesir, Nigeria dan Sekjen Liga Arab ke Inggris dilakukan untuk menggalang dukungan bagi penyelesaian krisis di Gaza.

Guna menindaklanjuti hasil KTT OKI-Liga Arab yang diselenggarakan di Riyadh, 11 November lalu, para menlu sejumlah negara tersebut menjalankan amanat untuk menjadi utusan OKI yang mengusahakan penghentian konflik di Gaza dan mengupayakan perdamaian Palestina.

Pendekatan pertama yang dilakukan para menlu OKI adalah dengan mengunjungi dan menemui pemerintah negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu China, Rusia, Inggris, dan Prancis.

Pendekatan yang sama, menurut Retno, akan dilakukan juga ke sebanyak mungkin pihak.

Baca juga: Qatar: Pembicaraan terkait rincian jeda kemanusiaan berjalan lancar
Baca juga: Pemerintah upayakan evakuasi tiga WNI relawan RS Indonesia dari Gaza


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023