Solo (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya meminimalisasi kejadian temperan yang sering terjadi di perlintasan sebidang, salah satunya pada jalur KA Bathara Kresna yang memiliki rute perjalanan Solo-Wonogiri dan sebaliknya.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan salah satu yang dilakukan adalah mengajak masyarakat menjaga perjalanan KA Bathara Kresna melalui kegiatan sosialisasi.

Di tahun 2023 hingga bulan Oktober KA tersebut sudah mengalami 12 gangguan perjalanan dari faktor eksternal mulai dari kendaraan yang parkir sembarangan hingga tertemper kendaraan yang melaju.

"Saat ini kami melakukan sosialisasi di perlintasan sebidang dan rute Purwosari-Wonogiri," katanya.

Ia mengatakan dari 12 gangguan perjalanan yang dialami oleh KA Bathara Kresna tersebut, tidak seluruhnya merupakan kejadian temperan tetapi juga pelanggaran jenis parkir yang sembarangan.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menyosialisasikan empat hal atau disebut juga 4T, yakni tidak menerobos palang perlintasan sebidang, tidak memarkir kendaraan sembarangan, tidak beraktivitas di jalur KA, dan tengok kanan kiri ketika hendak menyeberangi perlintasan sebidang.

Sementara itu, dikatakannya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka pelanggaran pada tahun ini masih hampir sama.

"Perbedaannya belum signifikan. Kami berharap masyarakat peduli terhadap apa yang sudah diupayakan pemerintah untuk dijalankannya KA perintis ini dan Kereta Uap Jaladara. Ikon kota Surakarta sangat erat dengan dua KA ini," katanya.

Kereta Uap Jaladara sendiri juga beroperasi dengan rel yang melintasi Jalan Slamet Riyadi hingga Stasiun Solo Kota tersebut. Meski demikian, Kereta Uap Jaladara merupakan kereta wisata sehingga tidak setiap hari beroperasi

Sedangkan untuk KA Bathara Kresna, dikatakannya, beroperasi dua kali sehari PP. Untuk okupansi penumpang KA tersebut, selalu di atas 60 persen/bulan.

Bahkan di bulan-bulan tertentu di mana terdapat hari besar seperti Idul Fitri, dikatakannya, okupansinya bisa di atas 90 persen.

"Kalau jumlah penumpang rata-rata per bulan pada tahun 2023 ini adalah 10.315 penumpang," katanya.

Pada sosialisasi tersebut, pihaknya juga menggandeng Balai Teknik Perkeretaapian, petugas kepolisian, Dinas Perhubungan Kota Surakarta, serta dari komunitas pecinta kereta api.

Ia berharap melalui sosialisasi yang gencar dilakukan dapat menggugah kewaspadaan masyarakat dan pengguna jalan.

Baca juga: Daop 7 Madiun pidanakan penemper KA Turangga di perlintasan Jatipelem
Baca juga: KAI persempit akses jalan perlintasan sebidang di lokasi kecelakaan

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023