Brunei Darussalam (ANTARA) -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), di Brunei Darussalam, Kamis.

Diskusi Kelompok yang dipimpin langsung Kepala BPIPYudian Wahyudi dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah membahas berbagai isu strategis terutama tentang Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).

Kepala BPIP Yudian Wahyudi memandang di setiap perwakilan Negara perlu ada penguatan Ideologi Pancasila khususnya di Brunei Darussalam.

"Sebagai upaya penguatan Ideologi Pancasila untuk Warga Negara Indonesia maka negara harus hadir di tengah masyarakat", ujarnya.

Yudian juga memaparkan cukup banyak isu strategis yang harus dikaji bersama diantaranya tentang perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk rekomendasi kepada Kementerian/Lembaga, Pendidikan Pelatihan bagi pegawai dan diaspora Indonesia serta kurikulum Pendidikan Pancasila untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa di Brunei Darussalam.

"Kami (BPIP) juga pernah membuat MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kemenaker dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi untuk menindaklanjutinya", ucapnya.

Ia menegaskan upaya kita bersama ini, diharapkan dapat terus menjaga dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada lapisan masyarakat dan generasi penerus bangsa Indonesia, meskipun ada yang lahir di luar negeri.

Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah mendorong dari pertemuan pertama ini, menghasilkan kerja sama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila yang berkelanjutan.

"Mudah-mudahan pertemuan ini bukan akhir segalanya melainkan terus ditindaklanjuti bersama-sama", tegasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023