Beirut (ANTARA) - Dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka pada Kamis (23/11) dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan, ungkap kelompok militan Lebanon Hizbullah dan sejumlah sumber militer.

Seorang warga sipil tewas dan lima orang lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel ke sebuah rumah di Desa Aita al-Shaab, Lebanon selatan.

Sementara itu, Hizbullah mengumumkan bahwa serangan tersebut juga menewaskan seorang pejuangnya.

Sejumlah narasumber militer Lebanon, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada Xinhua bahwa drone dan pesawat tempur Israel pada Kamis melancarkan 13 serangan udara yang menargetkan beberapa daerah di Lebanon selatan, termasuk Iqlim al-Tuffah, yang terletak 20 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel.

Artileri Israel menembakkan lebih dari 600 peluru ke banyak desa di seluruh Lebanon selatan, kata para narasumber itu.

Mereka juga menekankan bahwa serangan tersebut merupakan yang paling ganas sejak pecahnya putaran eskalasi ketegangan terakhir di sepanjang perbatasan itu. 

Pada Kamis yang sama, tim medis khusus di Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon melatih sekitar 1.100 tenaga kesehatan di 63 rumah sakit untuk mengantisipasi kemungkinan ekspansi serangan Israel di Lebanon selatan.

Hizbullah mengeklaim bahwa para pejuangnya telah menyerang pasukan infanteri Israel yang bersembunyi di sebuah rumah di permukiman Al-Manara dan berhasil menewaskan empat tentara Israel, serta menyerang beberapa posisi Israel dan situs Birkat Risha di perbatasan.

Perbatasan Lebanon-Israel mengalami eskalasi ketegangan selama lebih dari enam pekan terakhir setelah Hizbullah menembakkan puluhan roket ke arah Israel pada 8 Oktober lalu untuk mendukung serangan Hamas ke Israel pada hari sebelumnya.

Pasukan Israel membalas dengan menembakkan artileri berat ke sejumlah daerah di Lebanon tenggara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023