Palembang (ANTARA) - Pemerintah Ogan Komering Ilir ikut serta membentuk tim tanggap insiden siber sektor atau Cyber Security Incident Response Team (CSIRT) Provinsi Sumatra Selatan.

Pembentukan tim CSIRT yang diikuti oleh 11 kabupaten/kota dan tujuh perguruan tinggi di Sumsel dan Lampung itu bertujuan menjaga keamanan di ruang siber khususnya pada layanan pemerintah berbasis elektronik yang diluncurkan Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni dan Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian di Griya Agung Palembang, Jumat.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan selain untuk mewujudkan keamanan pemerintahan berbasis elektronik, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi media bagi CSIRT di instansi pemerintah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menguatkan sinergi dan kolaborasi dalam mengatasi serangan siber dan menanggulangi insiden siber di sektor pemerintah.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen BSSN dalam memberikan penguatan kapasitas kepada CSIRT Sektor Pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: BSSN siapkan tim untuk hadapi serangan siber saat pemilu

Baca juga: Pj bupati HSS harap tim khusus bisa minimalkan risiko serangan siber


Ia menjelaskan pembentukan CSIRT merupakan proyek prioritas strategis nasional pada RPJMN 2020-2024 dengan target pembentukan sebanyak 131 CSIRT.

"Sumsel menjadi percontohan karena turut menyertakan kabupaten dan kotanya," kata dia.

Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan pembentukan tim CSIRT kabupaten/kota di Sumsel ini dilakukan sebagai langkah untuk menjamin keamanan pelayanan publik dalam menggunakan teknologi internet.

"Ini satu langkah maju yang dilakukan Pemprov Sumsel. Kami ingin masyarakat, organisasi maupun lembaga di Sumsel aman dan nyaman dalam menggunakan teknologi internet dan menciptakan budaya komunikasi internet yang baik," katanya.

Kemajuan pesat teknologi saat ini, katanya, memang tidak bisa dihindari. Bahkan, tindak kejahatan pun saat ini kerap melakukan aksinya dengan memanfaatkan teknologi.

"Kita akui teknologi banyak membawa manfaat dan mempermudah kita dalam melakukan berbagai urusan baik perorangan, organisasi maupun lembaga. Termasuk juga dalam menjalankan pemerintahan ini. Tapi ini juga dapat menyebabkan kerugian jika tidak digunakan dengan bijak," ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika OKI, Adi Yanto mengatakan pembentukan CSIRT Ogan Komering Ilir (OKIKab-CSIRT) sudah disetujui oleh BSSN.

Tim CSIRT itu, kata dia, bertugas melaksanakan monitoring, menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

"Bertujuan melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atas insiden keamanan siber yang terjadi pada sebuah organisasi," ujarnya.

Dengan bergabung ke tim CSIRT se Sumsel akan mengoptimalkan manajemen insiden keamanan siber secara kolektif dan komprehensif, kata dia.*

Baca juga: Polri kerahkan Tim CSIRT selidiki peretas akun YouTube DPR RI

Baca juga: BKKBN gabung dengan CSIRT lindungi keamanan data keluarga

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023