Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyampaikan kegiatan Jambore Nasional Potensi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dengan Potensi SAR di seluruh Tanah Air.

"Jambore Nasional Potensi SAR untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan tentunya merekatkan jalinan silaturahmi antara Basarnas dengan Potensi SAR, maupun sesama Potensi SAR yang ada di seluruh tanah air," ujar Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo di Bumi Perkemahan (Buperta), Cibubur, Jakarta Senin.

Selain itu, ia menambahkan kegiatan Jambore Nasional Potensi SAR ini juga bertujuan untuk menyamakan persepsi antar Potensi SAR.

Ia menjelaskan Potensi SAR adalah sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, teknologi dan informasi, serta hewan selain yang dimiliki Basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung penyelenggaraan SAR.

Baca juga: Basarnas siagakan 40 personel terlatih selama STC Biak

Baca juga: Basarnas Manokwari tingkatkan efektifitas penyelamatan di perairan


"Jadi orang-orang yang sudah terlatih diharapkan bisa memperlancar untuk bergerak cepat, tepat, dan aman khususnya dalam mencari, menolong, menyelamatkan, dan mengevakuasi korban apabila terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 27-30 November 2023 dan diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan Potensi SAR binaan Kantor SAR se-Indonesia itu menggelar simulasi operasi urban SAR pada bencana gempa bumi oleh Potensi SAR, di antaranya dari SAR Astra, SAR Hidayatullah, SAR Majelis Tafsir Alquran (MTA), dan SAR Dog Indonesia (SDI).

Kabasarnas Kusworo mengemukakan Potensi SAR mencakup seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, unsur TNI, Polri, badan usaha, organisasi masyarakat, komunitas, civitas akademisi, media massa, hingga individu masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang SAR.
Simulasi operasi urban SAR pada bencana gempa bumi oleh Potensi SAR dalam kegiatan Jambore Nasional Potensi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) di Bumi Perkemahan (Buperta), Cibubur, Jakarta Senin (27/11/2023). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Ia menambahkan keberadaan Potensi SAR dan peran serta mereka diatur dalam UU No.29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Basarnas sebagai leading sector penyelenggaraan SAR merupakan pembina Potensi SAR. Saat ini, Basarnas memiliki 24.000 lebih Potensi SAR yang terlatih di seluruh Tanah Air.

Ia menekankan Basarnas dan Potensi SAR tidak dapat dipisahkan. Dari kegiatan ini diharapkan meningkatkan komunikasi dan koordinasi, mempertebal soliditas dan sinergi.

"Basarnas dan Potensi SAR adalah satu jiwa, satu rasa dalam misi kemanusiaan, yaitu memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat sedang mengalami kegawatdaruratan, pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia. Kita harus selalu siap dalam kondisi yang buruk, kita juga harus berdoa yang terbaik," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kabasarnas menyampaikan kegiatan Jambore Nasional Potensi SAR itu diisi dengan berbagai adu skill yang dikemas dalam mini challenge dan fitness drill antar tim dari 43 Potensi SAR se-Indonesia.

Masing-masing tim melibatkan 10 personel. Mereka adalah personel-personel yang telah mendapatkan pelatihan SAR dan tentunya pilihan dari masing-masing unit pelaksana teknis atau Kantor SAR se-Indonesia.

Ia memaparkan Basarnas memiliki 43 Kantor SAR. Tim yang mereka hadirkan pada jambore ini adalah personel-personel pilihan yang telah mendapatkan pelatihan teknis SAR dari masing-masing Kantor SAR.

"Dari jambore ini, Basarnas dapat memonitor maupun mengevaluasi hasil pembinaan Potensi SAR yang dilaksanakan masing-masing UPT di wilayah kerjanya masing-masing," tuturnya.*

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023