Kerja sama dan saling melengkapi itu dibutuhkan dalam mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan meminta para pimpinan lembaga penegak hukum menjalin komunikasi dengan baik menyusul pelantikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango.

"Kerja sama dan saling melengkapi itu dibutuhkan dalam mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Menurut dia, selama ini ada kesan koordinasi antara pimpinan KPK dengan pimpinan Polri belum baik.

"Paling tidak indikasi ini terlihat saat penempatan dan perpanjangan Brigjen Pol Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK menjadi polemik yang panjang," katanya.

Edi mengharapkan Ketua KPK yang baru bisa saling mengisi dan saling mendukung dengan pimpinan Polri dan Kejaksaan Agung untuk memperkuat pemberantasan korupsi.

"Korupsi harus menjadi musuh bersama agar negeri ini bersih dari korupsi. Kami yakin KPK, Polri dan Kejaksaan Agung akan bisa meningkatkan sinergi dalam pemberantasan korupsi," katanya.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dilantik sebagai Ketua KPK sementara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, menyusul penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Usai mengucapkan sumpah jabatan, Nawawi mengatakan salah satu hal yang menjadi perhatian sekaligus beban KPK adalah tergerusnya rasa kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah itu.

Padahal, katanya, kepercayaan publik adalah modal KPK dalam menjalankan tugas.
Baca juga: KPK belum putuskan beri bantuan hukum kepada Firli Bahuri
Baca juga: Listyo Sigit Prabowo sebut Firli Bahuri berhak ajukan praperadilan
Baca juga: Ma'ruf Amin: Jaga marwah KPK dan MK jadi pekerjaan besar saat ini

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023