Wenzhou, China (ANTARA/PRNewswire)- Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas Tiongkok telah mewujudkan visi "heart connectivity" dan jalur pembangunan bersama. Hal ini disampaikan sejumlah duta besar dan pejabat dari negara-negara mitra BRI, Rabu lalu, dalam sebuah sesi diskusi yang berlangsung di Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok Timur.

"BRI telah membuat perubahan di dunia," ujar Bishnu Pukar Shrestha, Duta Besar Nepal untuk Tiongkok. Dia mencatat, BRI mengutamakan konektivitas, bukan hanya transportasi, melainkan juga memenangkan hati dan pikiran masyarakat.

"Visi dan konsep tersebut kini dapat diakses publik," lanjut Shrestha. Nepal juga banyak mendapat manfaat dari BRI, dan sejumlah proyek telah rampung di Nepal, termasuk jalur kereta api dan jalan raya. Sederet proyek ini telah menggerakkan kerja sama bilateral dan mendukung Nepal terus berkembang, seperti dijelaskannya.

Shrestha menyampaikan hal tersebut dalam sebuah sesi diskusi "Belt and Road Global Chambers of Commerce and Association Conference", sarana kerja sama dan pertukaran pertama di dunia yang melibatkan kamar dagang dan industri, asosiasi industri, serta organisasi sosial lain sebagai peserta utama. Acara ini, digelar setiap tahun, mengandalkan sumber daya milik kamar dagang dan industri sejalan dengan perkembangan kerja sama BRI, serta menjajaki peluang kerja sama internasional yang baru.

"BRI memberikan kesempatan bagi dunia yang kini telah terkoneksi, dan potensi BRI tidak memiliki batas," jelas Awale Ali Kullane, Duta Besar Somalia untuk Tiongkok dalam acara diskusi tersebut. Dia juga menilai, pandemi Covid-19 sempat menunda proses kerja sama, namun juga menunjukkan pentingnya inisiatif global tersebut.

Kadirkamu Kandasamy Yoganaadan, Chargé d'affaires, Kedutaan Besar Sri Lanka di Tiongkok, menjelaskan beberapa proyek konstruksi infrastruktur dalam BRI, termasuk pelabuhan, bandara, dan jalur kereta ekspres. Salah satunya, Proyek Pelabuhan Colombo, Yoganaadan menilai, fasilitas ini dibangun dengan desain modern yang berkelanjutan, serta konsep kota pintar. Proyek ini turut menyediakan peluang investasi di industri TI, jasa keuangan, dan logistik.

Ahmed Chouaib, Chargé d'affaires, Mission of the League Arab States di Beijing, menilai, negara-negara Arab yang berpartisipasi dalam BRI menunjukkan eratnya hubungan yang terjalin dengan Tiongkok. BRI melambangkan kekuatan kerja sama internasional, serta kekuatan interkonektivitas yang melampaui batas-batas nasional dan etnis.

Menurut Chouaib, upaya mempererat komunikasi antarwarga antara negara-negara Tiongkok dan Arab menjadi unsur integral dalam BRI, sedangkan, kerja sama di sektor kebudayaan, pariwisata, dan seni mulai bermunculan.

BRI menjadi simbol persatuan antara Tiongkok dan negara-negara Arab. Selain membangun jalan dan jembatan, BRI juga menciptakan kerja sama yang lebih terinteterkoneksi, makmur, dan harmonis, seperti dijelaskan Chouaib.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023