Beijing (ANTARA) - China menyambut baik semua upaya kondusif untuk mendorong keberlanjutan gencatan senjata dan deeskalasi situasi di Gaza, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

Wang menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah taklimat pers rutin ketika diminta mengomentari situasi terkini di Gaza.

Menurut sejumlah laporan, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan bahwa pihaknya akan menunda pembebasan sandera hingga Israel mengizinkan truk-truk bantuan kembali masuk ke Gaza utara.

Al-Qassam juga menuduh Israel melanggar ketentuan-ketentuan terkait bantuan dalam perjanjian gencatan senjata dan masih terus melepaskan tembakan.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka akan segera kembali melakukan serangan dan operasi di Jalur Gaza setelah gencatan senjata tersebut berakhir dan bahwa pertempuran akan terus berlanjut hingga seluruh sandera dibebaskan dan Hamas dibubarkan.

Wang mengatakan bahwa sejak Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata, kedua belah pihak telah membebaskan tiga kelompok sandera.

"Langkah-langkah menuju perdamaian, sekecil apapun itu, harus didorong. Kesulitan dalam melindungi warga sipil, meski menakutkan, harus diatasi dengan segala upaya yang memungkinkan," ujarnya.

Mencatat bahwa konflik Palestina-Israel telah berlangsung selama lebih dari 50 hari, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan bencana kemanusiaan serius, Wang menekankan bahwa kekerasan tidak akan mendatangkan keamanan yang sesungguhnya dan penggunaan kekerasan tidak akan menciptakan perdamaian abadi.

China menyambut baik semua upaya yang kondusif guna mewujudkan gencatan senjata dan deeskalasi situasi, tutur Wang.

Dia pun mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk secara sungguh-sungguh menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2712 dan resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB dalam sesi khusus daruratnya, secara bersama-sama dan efektif menerapkan perjanjian gencatan senjata sementara dan dapat memperpanjang gencatan tersebut, serta mewujudkan gencatan senjata yang sejati dan abadi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023