Yerusalem/Ramallah (ANTARA) - Israel setuju membebaskan 50 tahanan perempuan Palestina jika Hamas melepas lebih banyak lagi sandera Israel yang ditawan di Gaza.

"Pemerintah telah menyetujui dimasukkannya 50 tahanan perempuan ke dalam daftar tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan, jika ada tambahan pembebasan sandera Israel," kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam X pada Selasa.

Harian Haaretz Israel melaporkan bahwa aktivis Ahed Tamimi akan masuk daftar tahanan Palestina yang diperkirakan dibebaskan oleh Israel, sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Pasukan Israel menangkap Tamimi pada 2017 dan memenjarakannya selama delapan bulan sebelum menangkapnya kembali 6 November tahun ini di Desa Nabi Saleh di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Kemenkes Gaza kembali buka layanan dialisis di RS Al Shifa

Kantor Netanyahu mengumumkan Selasa pagi bahwa Tel Aviv telah menerima daftar sandera yang diperkirakan akan dibebaskan hari itu juga, sebagai bagian dari gelombang kelima kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

Sementara itu, Palestina mencatat bahwa Israel masih menahan 60 perempuan Palestina di penjara.

Sebagian besar dari mereka ditahan setelah 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan lintas batas ke Israel, kata organisasi non pemerintah Palestinian Prisoners Society.

Staf media Palestinian Prisoners Society, Amal Sarahneh, menyebutkan  tentara Israel menahan 56 perempuan dan anak perempuan Palestina dalam gelombang besar penangkapan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki setelah 7 Oktober.

Sejauh ini, Israel menahan 3.260 warga Palestina.

Baca juga: Solidaritas Dunia untuk Palestina kini terasa jauh lebih penting

Sarahneh menambahkan Israel telah membebaskan 33 perempuan Palestina berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas selama empat hari terakhir jeda kemanusiaan.

Sebelum 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel sekitar 5.200 orang, termasuk lebih dari 1.000 orang yang ditahan secara administratif tanpa tuduhan atau pengadilan.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak pertempuran pecah pada 7 Oktober antara Israel dan Hamas di Gaza.

Hampir 240 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober dan lebih dari 2.850 orang lainnya terluka, kata  Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca juga: Media Israel: Tawanan asal Israel di Gaza tidak disiksa oleh Hamas

Sumber: Anadolu

 

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023