Kuching, Malaysia (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin bertemu Premier Sarawak Malaysia Tan Sri Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg di Kuching, Malaysia, Rabu, membahas perdagangan karbon, perlindungan pekerja migran Indonesia, dan investasi.

"Bagaimana kami membangun kesamaan dalam rangka perdagangan karbon. Ini kita punya potensi untuk bisa menjual karbon dan belum ada semacam standar, regulasinya belum ada. Kami harapkan di COP28 nanti, itu bisa lebih konkret," kata Ma’ruf setelah pertemuan di Kuching, Malaysia, Rabu.

Di awal pertemuan, Ma’ruf menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Global Muslim Business Forum 2023 di Kuching pada Selasa malam (28/11).

Ma'ruf mengatakan acara tersebut luar biasa, apalagi Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan untuk mendorong pengembangan industri halal.

"Kami mendorong ini supaya bisa lebih konkret, ya; bukan hanya forum, tetapi juga menghasilkan langkah-langkah bisnis global dalam bentuk perdagangan dunia, world trade muslim dalam bentuk saling berhubungan antara satu sama lain. Ini saya kira kerja besar yang bisa menguntungkan," jelas Ma'ruf.

Baca juga: PM Anwar, Wapres Ma’ruf perkuat tekad dua negara serumpun

Terkait perdagangan karbon, lanjutnya, Indonesia mempunyai potensi besar untuk penjualan emisi karbon, karena Indonesia sedang intensif mengembangkan industri dan ekonomi berkelanjutan.

Selain soal ekonomi, isu perlindungan PMI juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Ma'ruf mendapatkan laporan bahwa PMI di Sarawak mendapatkan perlakuan yang baik.

"Ada sekolah, soal halal, pekerja migran. Mereka juga ada semacam tempat-tempat pelatihan kerjanya, karena umumnya (PMI) kita bekerja di sawit dan mungkin juga di kilang-kilang, ya, dan konstruksi. Jadi lebih baik," tambahnya.

Keduanya juga membahas kerja sama investasi, salah satunya terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara.

"Kerja sama kita juga investasi sudah, salah satunya kemarin PLTA di Kalimantan Utara, (Sarawak) juga berinvestasi di situ 25 persen. Ini jadi ada beberapa yang dia (Sarawak) berinvestasi juga di kita," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Baca juga: Wapres: Bisnis halal persatukan negara Muslim saat dunia terpolarisasi

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023