Kalau soal inflasi 7,2 persen selama setahun, tidak hanya bergantung pada bulan Juli. Kita menghitung secara keseluruhan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai target inflasi pada akhir 2013 sebesar 7,2 persen tidak hanya bergantung pada bulan Juli.

"Kalau soal inflasi 7,2 persen tidak hanya bergantung pada bulan Juli. Kita menghitung secara keseluruhan," kata Hatta saat konferensi pers "Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional" bersama kementerian terkait di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Hatta juga mengaku optimistis pasca-Lebaran harga-harga akan kembali normal, bahkan mencapai deflasi.

"Kalau sekarang harga melonjak ini karena dipicu oleh kenaikan harga BBM bersubsidi, puasa, dan Lebaran, tapi itu nanti akan deflasi terus ke bawah," katanya.

Ia menyebutkan ada dua jenis inflasi yang bisa dikendalikan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah.

"Akan tetapi, kalau BI didorong oleh faktor eksternal seperti emas yang bobotnya besar," katanya.

Hatta menjelaskan sebagai pemerintah lebih fokus pada pangan yang juga akan berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi pemerintah daerah.

"Saya optimistis inflasi kita akan terjaga di angka 7,2 persen dan saya tidak mau meramal akan mengatakan berapa inflasi Juli ini," katanya.

Ia mengimbau pengendalian tidak terpaku pada pasokan, tetapi pada permintaan, seperti penghematan energi.

"Kita sering kali tidak sadar akan penghematan itu. Akan tetapi, masih untung karena harga minyak mentah Indonesia (ICP) masih di angka 106,8 dolar AS di bawah asumsi 108 dolar AS," katanya.

Menurut Hatta, perlambatan ekonomi juga bukan hanya disebabkan karena faktor di dalam negeri, melainkan juga harus melihat kodisi global.

Terkait dengan antisipasi, Hatta mengatakan bahwa Pemerintah harus meningkatkan produksi dan diversifikasi energi, seperti gas dan biofuel.
(J010/D007)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013