Kairo (ANTARA) - Para juru runding yang sedang berupaya memperpanjang gencatan senjata enam hari di Gaza meyakini bahwa kesepakatan itu bisa diperpanjang dua hari lagi, kata dua sumber keamanan Mesir pada Rabu kepada Reuters.

Jumlah sandera Hamas yang akan dibebaskan berdasarkan perpanjangan perjanjian tersebut masih dihitung, kata sumber-sumber itu.

Sumber tersebut mengatakan negosiasi untuk pembebasan warga sipil yang menjadi sandera berjalan dengan baik, tapi pembebasan tentara yang ditahan Hamas menemui kendala.

Israel dan Hamas menyepakati jeda kemanusiaan pada Jumat pekan lalu sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023.

Baca juga: Rusia lakukan segara cara redakan konflik Israel-Palestina

Qatar yang menjadi  mediator kesepakatan itu pada Senin malam mengumumkan perjanjian jeda kemanusiaan yang awalnya disepakati selama empat hari diperpanjang dua hari lagi untuk membebaskan tahanan dan sandera lebih banyak lagi, serta bantuan. Jeda tambahan ini berlangsung sampai Rabu.

Sejauh ini Hamas telah membebaskan 60 perempuan dan anak-anak Israel dari 240 sandera yang mereka tangkap dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023. 

Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan 180 tahanan asal Palestina, yang semuanya perempuan dan remaja.

Israel menyatakan bersedia memperpanjang gencatan senjata jika Hamas membebaskan 10 sandera  per hari.

Baca juga: Pesan PM Malaysia pada Hari Solidaritas Internasional Palestina 

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023