memang perlu dukungan dari Pemerintah (supaya) bisa bertahan
Jakarta (ANTARA) - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai ada dua tantangan yang dihadapi media massa saat mengalami perubahan besar setelah bermigrasi dari konvensional ke digital.

Saat menyambangi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jakarta, Kamis, Ganjar mengatakan tak bisa dipungkiri bahwa banyak media massa mengalami guncangan akibat peralihan tersebut.

"Ada dua tantangan; yang pertama, ketika disrupsi media sedang terjadi dari konvensional menjadi digital, rasa-rasanya seluruh media sedang terguncang," kata Ganjar.

Oleh karena itu, dia menilai media massa di zaman sekarang perlu mendapat dukungan dari Pemerintah, salah satunya yaitu dalam bentuk kebijakan. Hal itu bertujuan untuk keberlanjutan aktivitas media massa itu sendiri.

"Maka, memang perlu dukungan dari Pemerintah (supaya) bisa bertahan, bisa mengubah regulasinya atau intensif yang diberikan, sehingga mereka akan bisa berproses dari konvensional ke digital," jelas mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Pemilih pemula lebih tertarik gimik daripada visi-misi

Selain peralihan dari konvensional ke digital, lanjut Ganjar, tantangan kedua ialah masifnya kehadiran media sosial. Menurut dia, kehadiran media sosial juga menjadi kompetitor bagi media massa arus utama (mainstream).

"Kedua, tentu karena ada kompetitor, kalau bisa saya sebut ada medsos (media sosial). Maka, hari ini, rasa-rasanya kita butuh ilmu komunikasi, kita berkembang," ucap Ganjar.

Dia menjelaskan perkembangan komunikasi harus diikuti dengan strategi penyampaian informasi yang lebih inovatif, tetapi tetap memperhatikan pedoman Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

"Agar (media) yang mainstream bisa menjalankan bisnis medianya sesuai dengan kode etik jurnalistik yang ada, tetapi yang media sosial diajarkan," ujar Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo: "Saya rasa, wajah saya itu seperti hantu"

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh DPI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

KPU RI telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Ganjar sambangi PWI bahas program kerja-kemerdekaan pers

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023