Palu (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhaeraat yang juga mantan Ketua Dewan Suriyah (alim ulama) PB Nahdhatul Ulama, KH Sayed Abdillah Aldjufrie, wafat di usia 66 tahun, Sabtu.
Beberapa hari sebelum tutup usia, Aldjufrie sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Budi Agung Palu, karena menderita komplikasi penyakit, namun ia meminta dipindahkan ke RSU Alkhaeraat Palu guna menjalani perawatan lanjutan.
Pemimpin PB Alkhaeraat, organisasi sosial keagamaan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan berkantor pusat di Palu, Sulawesi Tengah--selama 15 tahun itu meninggalkan seorang istri, Syarifah Nur Alkaf, dan sembilan putra-putri.
Aldjufrie dua tahun lalu juga memprakarsai didirikannya RSU Alkhaeraat Palu, yang akhirnya menjadi tempatnya menutup mata untuk selamanya. Almarhum sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Mangga, Palu Barat, sebelum dimakamkan.
Para ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemerintahan tingkat Provinsi Sulteng, Kota Palu, dan Kabupaten Donggala, serta masyarakat luas tampak ikut melakukan shalat jenazah dan mengantar pemakaman almarhum Aldjufrie di halaman Perguruan Alkhaeraat, Jalan SIS Aldjufrie, yang berada di kawasan Masjid Alkhaeraat.
Almarhum Abdillah Aldjufrie dikebumikan berdekatan dengan makam kakeknya, KH Sayed Idrus bin Salim Aldjufrie, pendiri Perguruan Alkhaeraat dan tokoh penyebar agama Islam di KTI. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006