Kunming (ANTARA) - Tim ilmuwan China menemukan bahwa belalang anggrek (orchid mantis), yang disebut-sebut sebagai contoh klasik mimikri bunga, menggunakan kaki mereka yang berbentuk kelopak bunga untuk meluncur.

Penelitian yang dipimpin oleh Taman Botani Tropis Xishuangbanna (Xishuangbanna Tropical Botanical Garden/XTBG) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) ini mempertanyakan keyakinan yang telah lama dipegang bahwa cuping kaki, atau femoral lobe, pada hewan ini meniru bentuk bunga untuk menarik mangsa mereka yang biasa menyerbuki bunga anggrek.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology pada Rabu (29/11).

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan melakukan riset perilaku dan menemukan bahwa belalang anggrek dapat meluncur dengan sangat baik.

"Cuping kaki yang berbentuk kelopak bunga ini seperti sayap, berfungsi sebagai struktur penting untuk meluncur," tutur Chen Zhanqi, pemimpin tim peneliti XTBG.
 
   


Chen menambahkan bahwa belalang anggrek yang jatuh dari ketinggian 10 meter dapat meluncur dengan jarak rata-rata 6,1 meter, dan luncuran terjauh yang pernah tercatat mencapai 14,7 meter. 

"Cuping kaki ini merupakan struktur eksoskeleton kaku pertama yang didokumentasikan yang memungkinkan untuk meluncur, sehingga menjadikan belalang anggrek sebagai peluncur artropoda paling mahir yang diketahui saat ini," kata Chen.

"Dengan kaki bersayap, belalang anggrek mencetak rekor meluncur. Berkamuflase seperti bunga, predator tersebut juga memiliki trik untuk melarikan diri," ungkap sebuah ulasan tentang penemuan ini yang dipublikasikan dalam situs jurnal Science. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023