IKN ini tidak hanya memindahkan ibu kota negara tapi bagaimana menciptakan 'green ecosystem, green city'
Dubai, UEA (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi bekerja sama mendukung penanganan solusi berbasis alam dan ekosistem di sela-sela pertemuan Konferensi Para Pihak (COP) Ke-28 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan SDA OIKN Myrna Safitri dan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro resmi meneken perjanjian studi bersama (joint study agremeent/JSA) di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat.

Studi bersama itu dimaksudkan untuk mendukung pembangunan IKN yang berkonsep kota modern, hijau dan berkelanjutan.

"Bagi kami studi ini penting untuk menyediakan data awal yang bisa dipergunakan salah satunya adalah untuk membuat estimasi tentang stok karbon yang ada sehingga itu bisa menjadi cara untuk nanti memikirkan trading yang bisa dilakukan ke depan," ujar Myrna Safitri ketika ditemui usai acara penandatanganan naskah perjanjian kerja sama itu.

Baca juga: OIKN: Investor Rusia tertarik untuk wujudkan konsep kota pintar di IKN

Baca juga: OIKN sebut pasokan gas di IKN menggunakan gas bumi dan gas hidrogen


Dia menekankan IKN sebagai entitas baru membutuhkan banyak data yang komprehensif, sehingga studi bersama tersebut akan memberikan data yang akurat sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan ke depannya. Terutama untuk mendukung penurunan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land use/FOLU)

Dalam kesempatan yang sama Dannif Danusaputro menekankan bahwa studi bersama itu juga untuk melihat potensi solusi berbasis alam dan ekosistem atau Nature and Ecosystem Based Solution (NEBS), mendukung ekosistem hijau yang ingin diwujudkan di IKN.

"IKN ini tidak hanya memindahkan ibu kota negara tapi bagaimana menciptakan green ecosystem, green city. Salah satunya adalah dengan tetap mempertahankan biodiversity dan mungkin meningkatkan tropical density. Sehingga di sini kita melihat ada potensi NEBS," kata Dannif.

Kolaborasi OIKN dan Pertamina NRE mencakup tiga aspek kunci yaitu iklim, komunitas dan keanekaragaman hayati. Berdasarkan hasil kajian awal yang dilakukan, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) selama 30 tahun dari sekitar 148 ribu hektare luas area.

Penandatanganan studi bersama itu juga merupakan implementasi dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara OIKN dan PT Pertamina (Persero) yang sebelumnya dilakukan pada 22 September 2023.

OIKN sebelumnya dalam peta jalan kota nol emisi karbon bertajuk Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RDLC), yang rencananya diluncurkan di COP28 pada 3 Desember, menyatakan reforestasi menjadi salah satu langkah yang akan dilakukan untuk menekan emisi.

Hal itu dilakukan dengan melindungi 59.000 hektare hutan asli dan mangrove dan memulihkan 83.000 hektare hutan industri yang tersisa serta lahan gundul dan lokasi penambangan batu bara.

Baca juga: OIKN: Pengolahan sampah jadi energi diterapkan di wilayah industri IKN

Baca juga: OIKN promosikan pembangunan IKN Nusantara ke investor Amerika Serikat


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023