Kabul (ANTARA) - Pemerintah sementara Afghanistan telah meminta Washington untuk membebaskan satu-satunya tahanan Afghanistan yang masih ditahan di kamp penahanan Teluk Guantanamo yang kontroversial, demikian dilaporkan oleh saluran televisi lokal TOLOnews pada Kamis (30/11).

"Kami sedang melakukan kontak dengan Amerika Serikat (AS) untuk membebaskan Abdul Rahim. Dia adalah satu-satunya warga Afghanistan yang mendekam di Guantanamo. Dia tidak bersalah dan harus dibebaskan," lansir TOLOnews mengutip pernyataan kepala juru bicara pemerintah sementara Afghanistan, Zabihullah Mujahid.

Menurut media swasta tersebut, Abdul Rahim, yang telah ditahan di kamp penahanan Teluk Guantanamo selama 17 tahun terakhir, ditangkap di Kota Lahore, Pakistan, sebelum akhirnya dipindahkan ke penjara militer AS di pangkalan angkatan laut Teluk Guantanamo itu.

Putra Abdul Rahim, Mohammad Daud, mengatakan kepada TOLOnews bahwa dirinya baru berusia dua bulan saat ayahnya ditangkap, dan mendesak AS untuk membebaskan ayahnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023