Nairobi (ANTARA) - Hampir 270 orang tewas dan lebih dari 900.000 warga mengungsi akibat banjir yang disebabkan oleh musim hujan yang sedang berlangsung di kawasan Tanduk Afrika, demikian menurut Pusat Aplikasi dan Prediksi Iklim (Climate Prediction and Applications Center/ICPAC) dari Otoritas Antarpemerintah untuk Pembangunan (Intergovernmental Authority on Development) pada Rabu (29/11).

Kenya, Etiopia, dan Somalia merupakan negara-negara yang paling parah terdampak hujan El Nino dan fenomena cuaca Dipole Samudra Hindia yang terjadi saat ini, kata ICPAC dalam sebuah laporan, menekankan bahwa Somalia dan Kenya menanggung beban terberat akibat hujan yang dipicu oleh iklim tersebut, yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.

"Kawasan Tanduk Afrika saat ini menghadapi curah hujan yang tinggi dan banjir yang disebabkan oleh El Nino. Hal ini mengakibatkan hilangnya nyawa, baik manusia maupun hewan, serta pengungsian dalam jumlah yang sangat besar di Somalia, Kenya, dan Ethiopia," ujar lembaga tersebut.

Otoritas setempat melaporkan hampir 100 orang tewas di Somalia, 120 orang di Kenya, dan 46 orang di Ethiopia akibat cuaca buruk tersebut 

ICPAC mengatakan bahwa Somalia memiliki jumlah pengungsi terbanyak yaitu 700.000 orang, diikuti oleh Kenya sebanyak 136.000 orang, dan Ethiopia sekitar 50.000 orang.

Jumlah populasi yang terdampak oleh banjir, menurut ICPAC, diperkirakan mencapai lebih dari 1,5 juta penduduk di Somalia, 950.000 di Kenya, dan 101.890 di Ethiopia.

Selain itu, laporan tersebut juga mengindikasikan kerusakan lahan pertanian yang luas akibat banjir di ketiga negara itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023