Ini akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman
Jakarta (ANTARA) - Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) kategori C periode 2024-2025 melalui sidang Majelis IMO di London, Inggris, Jumat (1/12).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan hasil tersebut menunjukkan pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia di sektor maritim internasional.

"Ini akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman," ucap Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Atas capaian tersebut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada delegasi Indonesia yang terlibat atas upaya dan pendekatan diplomatis yang telah dilakukan untuk menyukseskan pencalonan Indonesia menjadi anggota dewan IMO.

"Mari kita manfaatkan momentum ini untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim agar memberikan manfaat bagi masyarakat banyak," ujar Menhub.

Dari Kantor Pusat IMO di London, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi melaporkan bahwa sebanyak 135 negara atau 80 persen dari total 175 negara, memberikan suaranya untuk Indonesia dalam pemilihan anggota Dewan IMO kategori C melalui sistem voting (pemungutan suara).

"20 negara berhasil terpilih, termasuk Indonesia, dari total 24 negara yang mencalonkan menjadi anggota Dewan IMO kategori C," kata Antoni.

Ia menjelaskan Indonesia secara proaktif akan terus memberikan kontribusi penting dalam keanggotaan IMO, sesuai moto profesionalism, moving forward, initiatives, and efficient (PROMISE).

Dewan IMO kategori C merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.

Di kategori C ada 20 negara yang terpilih yaitu Singapura, Malta, Arab Saudi, Turki, Mesir, Meksiko, Filipina, Chili, Indonesia, Malaysia, Bahama, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar, Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia, dan Jamaika.

Sedangkan empat negara lain tidak masuk dalam keanggotaan dewan IMO kategori C, yaitu Thailand, Belgia, Afrika Selatan, dan Polandia.

Sedangkan untuk anggota Dewan IMO kategori A dan B juga telah diumumkan, yakni kategori A terdiri dari 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar, yaitu Yunani, Italia, Jepang, China, Panama, Norwegia, Korea Selatan, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Liberia.

Sementara, kategori B terdiri atas 10 negara anggota yang memiliki perdagangan, barang-barangnya diangkut melalui laut dalam jumlah sangat besar (International Ship-Borne Trade). Adapun negara yang terpilih, yaitu India, Uni Emirat Arab, Brazil, Spanyol, Australia, Kanada, Prancis, Belanda, Jerman, dan Swedia.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI juga berhasil kembali (re-appointed) menjadi External Auditor IMO periode 2024-2027.

Delegasi Indonesia pada Sidang IMO Assembly ke-33 dipimpin oleh Menhub dengan Alternate HoD Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Inggris, Irlandia, dan IMO Desra Percaya dengan anggota delegasi terdiri atas perwakilan Kemenhub, Kementerian Luar Negeri, KBRI London, instansi pemerintah terkait, BUMN serta asosiasi terkait lainnya.


Baca juga: Indonesia dan Korsel menjajaki potensi kerja sama bidang kemaritiman
Baca juga: Menhub galang dukungan jelang pemilihan Anggota Dewan IMO 
Baca juga: Kemenhub jalin kerja sama tingkatkan layanan dan keselamatan pelayaran

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023