Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo batal menghadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023 karena terkendala masalah teknis penerbangan.

"Ada keterlambatan pesawat, sehingga sampai sekarang beliau masih di udara, dan tentunya dengan sangat menyesal Pak Ganjar mohon (maaf) belum bisa hadir," kata Pendiri dan Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal di Jakarta, Sabtu.

Dino menjelaskan bahwa sebelumnya Ganjar Pranowo dijadwalkan hadir secara langsung pada pukul 12.00 WIB, tetapi diagendakan ulang untuk hadir secara virtual melalui layanan konferensi video Zoom pada pukul 18.15 WIB.

"Pak Ganjar tadinya kita jadwalkan jam 12.00 WIB tetapi tim beliau bilang karena (Ganjar) lagi kampanye di NTT (Nusa Tenggara Timur), beliau minta zoom pukul 18.15 WIB seperti yang kami umumkan," ujarnya.

Namun mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu mengatakan bahwa pihaknya baru mendapatkan konfirmasi ketidakhadiran Ganjar melalui obrolan intens dengan tim capres nomor urut 3 itu selama satu jam sebelum agenda berlangsung.

"Tetapi beliau menyatakan minta diberikan waktu khusus untuk melakukan wawancara mengenai topik yang sama dengan FPCI yang akan dilakukan secara khusus dan eksklusif agar beliau juga bisa menyatakan pandangan beliau mengenai dunia internasional sama seperti yang dilakukan Pak Anies," kata Dino.

Dino mengatakan bahwa dirinya menghargai alasan ketidakhadiran Ganjar karena disebabkan faktor eksternal yang tidak bisa dikontrol.

"Tentu kami sangat kecewa, tetapi kami juga respect (menghargai) bahwa Pak Ganjar ini di luar kontrol beliau dalam arti schedule (jadwal) pesawat yang telat dan sekarang beliau masih di udara. Jadi secara teknis tidak bisa melakukan wawancara melalui Zoom ini," ujarnya.

Dino menjelaskan bahwa selain mengundang Ganjar, FPCI juga mengundang dua calon presiden lainnya, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Anies dan Ganjar hadir menerima tantangan untuk menyampaikan pandangan mereka terkait isu politik dan kebijakan luar negeri yang harus dilakukan Indonesia ke depan.

Konferensi tersebut pernah mendapatkan penghargaan sebagai konferensi kebijakan luar negeri terbesar di dunia pada tahun 2016 oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Penghargaan itu diperoleh karena CIFP merupakan satu-satunya konferensi kebijakan luar negeri nasional di Indonesia yang mempertemukan para pemangku kebijakan, menteri, tokoh publik, diplomat, selebritas, jurnalis, pakar, mahasiswa, dan toko-tokoh terkemuka di berbagai sektor.

Tema CIFP 2023 adalah "From Non-Alignment to Creative Alignments" untuk mencerminkan pentingnya merespons realita baru, di mana politik luar negeri bebas aktif Indonesia di abad ke-21 perlu secara kreatif merintis, membangun, dan memelihara berbagai keselarasan dengan negara-negara dari timur, barat, utara, dan selatan untuk kepentingan nasional Indonesia, kawasan, dan global.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sementara itu, masa kampanye ditetapkan mulai Selasa (28/11) hingga tanggal 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: FPCI tantang capres adu gagasan kebijakan luar negeri
Baca juga: TPN yakin Ganjar-Mahfud unggul di debat Pilpres putaran pertama

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023