sinergi dan kolaborasi antara BI pemerintah kota dan provinsi, dan perbankan untuk memacu peningkatan transaksi secara digital di semua kawasan
Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh menjadikan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sebagai kawasan penerapan digital, dalam upaya akselerasi peningkatan penggunaan digitalisasi daerah di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Kami mengambil semangat dari Masjid Raya Baiturrahman, sebagai pusat religi, pusat budaya, pusat perjuangan Aceh dan banyak sejarah lainnya,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Minggu.

Peluncuran kawasan digital Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dilakukan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Banda Aceh.

Ia menjelaskan Masjid Raya Baiturrahman merupakan ikon Aceh. Program kawasan digital bagian dari sinergi dan kolaborasi antara BI pemerintah kota dan provinsi, dan perbankan untuk memacu peningkatan transaksi secara digital di semua kawasan.

Menurutnya, Masjid Raya Baiturrahman layak menjadi contoh penerapan kawasan digital, karena mencakup semuanya. Mulai dari tempat ibadah, pusat perdagangan, serta transaksi pemerintah daerah melalui penerimaan retribusi.

Adapun bentuk integrasi yang dilakukan yakni masyarakat dapat membayar zakat, infaq dan sedekah melalui transaksi digital lewat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang dinilai cepat, nyaman dan aman.

Selain itu, di sekitar Masjid Raya Baiturrahman juga terdapat Pasar Aceh dan pusat suvenir, kuliner dan lainnya, serta penerimaan retribusi parkir yang menjadi ekosistem penggunaan sistem digital.

Baca juga: BI sebut PON Aceh 2024 jadi momentum akselerasi digitalisasi daerah

Baca juga: Bank Indonesia proyeksikan ekonomi Aceh tumbuh 4,78 persen pada 2024


“Ini perlu agar mereka merasakan manfaat dengan transaksi ini, dari ekosistem ibadah, ekonomi dan pemerintah, secara digital seperti QRIS dan non tunai lain, karena akan sangat aman dan mudah juga untuk pengumpulannya,” ujarnya.

Hingga Oktober 2023, BI mencatat volume transaksi digital menggunakan QRIS di Aceh mencapai 6,6 juta transaksi. Angka itu melebihi target BI tahun ini sebanyak 5 juta transaksi.

Transaksi itu merupakan kontribusi dari 128 ribu pedagang (merchant) dengan total 484 ribu pengguna QRIS di Aceh, serta total nominal transaksi tersebut mencapai Rp1 triliun.

Sementara pada tahun 2022, BI mencatat sebanyak 2,3 juta transaksi QRIS di Aceh dengan nominal Rp511 miliar.

Rony menambahkan pemberlakuan kawasan digital Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi upaya pemerintah dalam mendorong inklusi UMKM, karena dengan menggunakan transaksi digital juga memudahkan usaha dalam mendapatkan pembiayaan perbankan

“Kami inginkan adanya QRIS ini akan terus meningkatkan transaksi volume penjualan UMKM di Aceh,” ujarnya.

Baca juga: BI catat pembiayaan UMKM di Aceh capai Rp10,2 triliun per Agustus 2023

Baca juga: BI terus percepat sertifikasi halal produk UMKM di Aceh 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023