Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai perekonomian Indonesia memiliki daya tahan tertinggi di antara negara-negara Asia Timur-Pasifik pada 2023, di tengah kondisi global yang tidak mudah.

Pasalnya dari berbagai proyeksi Bank Dunia maupun Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), terlihat bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menunjukkan sedikit perlambatan, sedangkan negara lainnya melambat drastis.

"Daya tahan perekonomian Indonesia terjaga baik di tengah kondisi global yang memang sedang mengalami goncangan dan ketidakpastian tinggi," kata Mahendra dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan November 2023 secara virtual di Jakarta, Senin.

Ke depan, Mahendra menyebutkan ruang pertumbuhan perekonomian Indonesia tetap besar dan terbuka, baik dari sektor yang berlangsung maupun terkait dengan perbaikan akses, literasi, hingga kontribusi sektor jasa keuangan yang akan semakin besar lagi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Malaysia diperkirakan menurun menjadi 3,9 persen pada 2023 dari 8,7 persen di 2022, Filipina menjadi 5,6 persen tahun ini dari 7,6 persen tahun lalu, serta Vietnam menjadi 4,7 persen pada 2023 dari 8 persen pada tahun lalu.

Sementara berdasarkan prediksi ADB, pertumbuhan ekonomi Malaysia diproyeksikan menurun menjadi 4,5 persen pada 2023, Filipina menjadi 5,7 persen, serta Vietnam menjadi 5,8 persen.

Kondisi tersebut, menurut Mahendra, sangat berbanding jauh dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan Indonesia, baik dari Bank Dunia maupun ADB, yang mencapai 5 persen pada tahun ini, sedikit menurun dari pertumbuhan 5,3 persen pada 2022.

"Jadi ini bagaimana kami melihat dan menandai 2023 dimana Indonesia tumbuh baik, serta menunjukkan daya tahan yang terbaik di kawasan," ucap dia.

Oleh karenanya, ia menuturkan dengan daya tahan domestik tersebut, OJK akan menyambut tahun 2024 dengan optimistis dalam menjalankan banyak hal yang menjadi agenda utama dalam penguatan, pengembangan, dan reformasi di berbagai bidang.

"Khusus untuk sektor jasa keuangan, kami sudah siap melaksanakan pengembangan dan penguatan. Kami berharap bahwa hasil penguatannya juga akan kita rasakan dalam waktu dekat di tahun baru mendatang," ujar Mahendra.

Baca juga: Kadin optimistis perekonomian Indonesia masih bertumbuh tahun depan

Baca juga: Wamenkeu harap "fintech" bisa mendorong perekonomian Indonesia


 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023