... untuk menghadap ancaman keamanan bersama antara Israel dan Mesir di Sinai... "
Jerusalem (ANTARA News) - Israel memberikan persetujuan kepada Mesir mengirim dua batalion dengan batasan dalam perjanjian mengikat, ke Sinai untuk menghadapi kelompok garis keras di daerah yang rawan.

Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, memberikan persetujuan pada satu permintaan militer Mesir untuk menempatkan satu batalion di El-Arish di utara semenanjung itu dan satu di Sharm al-Sheikh di selatan, kata radio itu.

Israel telah memberikan dukungannya awal bulan ini pada pengiriman kontingen pertama pasukan bantuan Mesir ke Sinai, di mana penggelaran-penggelaran dibatasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan perrjanjian perdamaian antara dua negara bertetangga itu.

"Kegiatan militer Mesir di Sinai dikoordinasikan dengan aparat keamanan Israel dan diizinkan pada tingkat pejabat paling senior di Israel, untuk menghadap ancaman keamanan bersama antara Israel dan Mesir di Sinai," kata satu pernyataan militer saat itu.

Tentara Mesir siap untuk melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras Islam di Sinai yang meningkatkan serangan sejak presiden Mohamed Moursi digulingkan 3 Juli.

Dalam dua pekan lalu, para gerilyawan melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap pasukan dan polisi di semenanjung itu, menewaskan beberapa anggota pasukan keamanan dan dua warga Kristen Mesir.

Pada Senin subuh, gerilyawan membunuh tiga pekerja pabrik semen dalam serangan terhadap bus yang mereka tumpangi di El-Arish.

Seorang perwira senior Mesir mengonfirmasikan kepada AFP, Senin bahwa tentara "akan melakukan satu operasi" di Sinai, tanpa menjelaskan lebih jauh.

Militer tahu nama para pemimpin gerilyawan dan lokasi mereka,katanya dan menambahkan sebagian besar gerilyawan itu tinggal bersama keluarga mereka di desa-desa".

(H-RN)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013