Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan program Generation of Renewable Energy Involving Youth Action atau Gerilya Academy siap mencetak anak-anak muda, yang akan mengawal proses transisi energi di Indonesia.

Program Kampus Merdeka, yang terafiliasi dalam Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikbudristek tersebut, mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan siap kerja di dunia energi terbarukan dan mampu berkontribusi dalam mendorong capaian transisi energi serta mengakselerasi target nol emisi karbon (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat.

Kepala Biro Komunikasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Rabu, mengatakan melalui program Gerilya Academy selama satu semester, Kementerian ESDM akan membekali mahasiswa berupa kompetensi teknikal dan praktikal dalam dunia energi baru terbarukan dan konservasi energi.

Program telah dibuka pendaftarannya sejak 23 November 2023 melalui Portal Kampus Merdeka.

"Kami sangat antusias membuka gerbang baru bagi anak muda yang memiliki minat dalam pengembangan EBTKE di tanah air. Program tahun ini lebih spesial dan berbeda, dan dipastikan mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang sangat aplikatif pada industri ke depan yang sesungguhnya," ungkapnya.

Baca juga: Indonesia dan ADB sepakati komitmen percepatan pensiun dini PLTU

Agus menjelaskan program Gerilya Academy meneruskan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya), yang sukses dilaksanakan pada periode 2021-2023.

Menurut dia, jika pada batch sebelumnya, hanya berfokus pada pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), maka tahun ini mahasiswa akan mengeksplorasi berbagai pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH) dan bioenergi, serta konservasi energi.

"Mahasiswa dapat praktik langsung dalam penerapan energi terbarukan, yang menjadi fokus kita dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional ke depan. Kami harapkan mereka lah yang menjadi tonggak pengembangan teknologi EBT," jelasnya.

Agus menambahkan mahasiswa dapat mengakses pendaftaran program MSIB Gerilya Academy melalui portal Program MSIB Gerilya Academy, yang telah terbit di laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id hingga 15 Desember 2023.

Baca juga: Menteri ESDM: Kolaborasi jadi kunci hadapi tantangan transisi energi

"Mahasiswa terpilih nantinya akan ditempatkan dan belajar langsung di perusahaan yang bergerak dalam pengembangan EBT selama satu semester dengan konversi maksimal 20 SKS," ujarnya.

Program Gerilya Academy merupakan kolaborasi antara Kementerian ESDM dan USAID SINAR, yang bertujuan untuk melibatkan aksi dan partisipasi mahasiswa di sektor pengembangan teknologi EBT yang lebih luas.

Selama periode 2021-2023, program MSIB Gerilya Kementerian ESDM telah meluluskan 171 mahasiswa dari 51 universitas di Indonesia.

Selama dua tahun itu, program Gerilya juga telah memberikan kontribusi dalam membantu pemasangan PLTS di seluruh Indonesia, termasuk pembangunan 15,8 MWp di PLTGU Tenayan, Riau, serta terlibat langsung pada pembangunan PLTS terapung terbesar di ASEAN yakni PLTS Terapung Cirata 192 MWp, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 November 2023.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023