Petani milenial akan turun mana kala  menggunakan teknologi dari tradisional menjadi modern
Kabupaten Bandung (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pertanian saat ini sedang bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju modern, guna upaya mencetak petani milenial dari generasi Z.

“Petani milenial akan turun mana kala  menggunakan teknologi dari tradisional menjadi modern,” kata Amran saat melakukan penyuluhan kepada para petani di Jawa Barat di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu.

Amran menjelaskan bahwa transformasi sistem tradisional menuju modern tersebut justru akan menguntungkan petani karena sudah terbantu oleh sebagian mesin yang dinilai sangat efektif dan efisien di era saat ini.

“Bila sistem ini menguntungkan dengan menggunakan teknologi modern, petani milenial maupun generasi Z juga akan turun,” katanya.

Dia mengatakan bahwa Kementerian Pertanian saat ini terus mendorong transformasi pertanian menuju lebih modern dengan penggunaa mesin combine harvester dan rice transplanter.

"Transformasi pertanian tradisional menuju modern bukan seperti tadi (manual memakai tangan), kita gunakan combine harvester dan rice transplanter,” kata dia.

Lebih lanjut, kata dia, pertanian ke depan perlu untuk menggunakan teknologi digitalisasi dari mulai dari kegiatan menggarap hingga penjualan hasil produksi dengan tujuan untuk meningkatkan hasil panen.

“Kita lakukan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern, artinya nanti tenaga kerja sektor pertanian menurun, tetapi produksinya meningkat,” kata dia.

Oleh karena itu, Amran berharap kontribusi petani milenial ini bisa cepat hadir dalam mempercepat transformasi tersebut.

“Tapi kalau sistem tradisional itu merugikan, apalagi produksi susah, para petani milenial tidak akan tertarik. Dan kalau petani diberi ruang untuk untung, pasti swasembada,” kata Amran.

Baca juga: BPS: 46,84 persen petani pakai alsintan modern dan teknologi digital
Baca juga: Wamentan minta Polbangtan Manokwari cetak petani milenial


Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023