Saya juga berharap masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial baik menerima atau menyebarluaskan informasi
Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengajak masyarakat untuk menolak politik uang pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 guna melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas.

"Ayo sama-sama kita sukseskan pemilu tahun ini, tingkatkan partisipasi dibarengi dengan objektivitas memilih, pilihlah dengan rasional, tidak tergiur politik uang, kampanye hitam dan lainnya," ujar Hassanudin saat menerima kunjungan kerja kunjungan kerja Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Tanjung di Medan, Rabu.

Baca juga: Apindo sebut UMKM nikmati perputaran uang selama pemilu

Menurutnya, partisipasi dalam Pemilu 2024, bukan hanya secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas. Dengan begitu, yang terpilih nantinya benar-benar hasil dari pemilih yang objektif.

"Saya juga berharap masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial baik menerima atau menyebarluaskan informasi," kata Hassanudin.

Hassanudin mengaku tahapan-tahapan pemilu di Sumut berjalan dengan baik. Walau tetap perlu ada kewaspadaan, terutama beberapa bulan ke depan.

"Secara umum berjalan baik, walau ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian, seperti kerawanan keamanan di masa kampanye, informasi hoaks di sosial media dan konflik," sebutnya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjadikan pesta demokrasi ini yang aman, tentram dan damai.

Baca juga: Jadi Guru Besar UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi singgung politik uang

"Indeks kerawanan real time dalam kategori sedang, tetapi perlu kewaspadaan kita menyikapi dinamika yang berkembang saat ini, terutama mendekati hari pemilu," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan ada empat indikator yang harus dilakukan oleh semua pihak agar Pemilu 2024 berjalan dengan sukses.

"Ada empat indikator kesuksesan pemilu yang harus dilakukan yaitu tahapan berjalan baik, tingkat partisipasi secara kuantitatif dan kualitatif, tidak adanya konflik dan berjalannya program-program pemerintah," ujar Ahmad Doli Kurnia.

Menurutnya, masa tahapan kampanye yang terhitung 66 hari lagi menjelang pemilu merupakan masa rawan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, ia meminta seluruh pihak agar meningkatkan kewaspadaan sehingga pesta demokrasi berjalan dengan baik.

"Dikatakan sukses, bila kita memenuhi keempat indikator tersebut. Tahapan pemilu saat ini memasuki masa kampanye, ada 66 hari lagi menjelang pemilu, dan ini masa-masa yang rawan, kita perlu waspada, dinamikanya harus tetap dijaga, tetapi tidak sampai menimbulkan kericuhan," katanya.

Baca juga: Bawaslu DKI lakukan pengawasan politik uang hingga netralitas ASN

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023