Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Wijaya Kusumawardhana menyampaikan bahwa pemerintah berupaya memaksimalkan peluang dengan mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkatkan jejaring usaha.

“Pemerintah harus terus mendorong terciptanya peluang bagi pelaku UMKM untuk berjejaring melalui platform digital agar terlibat dalam rantai pasok global dan juga terbuka terhadap perkembangan ekosistem ekonomi digital,” ujar dia dalam rilis pers yang diterima, Kamis.

Hal itu dikatakannya dalam Forum Group Discussion (FGD) “Peluang dan Tantangan Social Commerce di Era Ekonomi Digital dalam Mendukung Perekonomian Nasional” di Semarang, Rabu (6/12).

Baca juga: Menkominfo ajak UMKM kembangkan jejaring dan tingkatkan kolaborasi

Kementerian Kominfo juga terus meningkatkan upaya digitalisasi UMKM dan literasi digital pelaku UMKM. Menurutnya, digitalisasi UMKM dapat membantu pembukaan aset pasar, penentuan harga yang kompetitif, hingga ke sistem pembayaran.

Demikian pula dengan pemanfaatan jejaring digital bagi pelaku UMKM yang akan dapat menopang seluruh rangkaian bisnis mulai dari pengembangan produk, perencanaan dan produksi operasional, hingga pemasaran.

“Dalam tahap aspek perencanaan produk, digitalisasi dilakukan untuk menganalisis tren pasar dan interaksi dengan pelanggan untuk peningkatan pelayanan dan demand. Sementara di tingkat operasionalisasi, saluran e-commerce dapat membantu strategi pengadaan, peningkatan efisiensi,” kata dia

Oleh karena itu, Wijaya mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital guna menopang operasional dan pengembangan usaha.

Mengutip ulasan dari Microsoft Asia dan The Asian Development Bank, Wijaya menyatakan ekonomi digital saat ini menjadi pemicu reformasi struktur ekonomi dan industrialisasi yang berbasis ekonomi dan inovasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Kemnaker perkuat jejaring kemitraan pelaku usaha melalui TKM Expo

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, nilai ekonomi digital Indonesia meningkat sebesar 8 persen, dari 76 miliar dolar AS menjadi 82 miliar dolar AS.

“Pertumbuhan ini diprediksi akan meningkat tiga sampai sampai empat kali lipat di tahun 2030 mendatang. Potensi ekonomi digital di Indonesia yang besar tersebut telah menarik perhatian pasar global,” ungkapnya.

Wijaya berharap Indonesia dapat meningkatkan kemampuan industrialisasi dengan mendorong kemajuan dalam berinovasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat.

“Indonesia juga harus melakukan apa yang dinamakan efisiensi sistem pemerintahan dan kebijakan publik yang mendukung iklim inovasi,” ujar dia.

Forum Group Discussion (FGD) “Peluang dan Tantangan Social Commerce di Era Ekonomi Digital dalam Mendukung Perekonomian Nasional” merupakan upaya memperoleh masukan dari pakar kebijakan dalam penyusunan rekomendasi tentang arah dan kebijakan strategi untuk memanfaatkan peluang dan tantangan transaksi ekonomi digital terutama terkait dengan social commerce.

Baca juga: Dosen-mahasiswa UB dampingi UMKM tingkatkan jejaring pasar Kopi Bromo

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023