Bali masih menjadi magnet pariwisata dan Canggu menjadi salah satu tujuan wisata mancanegara
Badung, Bali (ANTARA) - Investor dalam negeri menyasar kawasan Canggu, di Kabupaten Badung, Bali, untuk berinvestasi di sektor perhotelan untuk memenuhi kebutuhan pasar baik wisatawan domestik dan mancanegara.

“Bali masih menjadi magnet pariwisata dan Canggu menjadi salah satu tujuan wisata mancanegara,” kata CEO PT Bali Ria Internasional Anthon Hilman selaku investor yang membangun The Luc Berawa di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Ia mengungkapkan properti yang sedang tahap pembangunan dan dijadwalkan beroperasi pada 2024 itu sepenuhnya dimiliki dan investasinya berasal dari pihaknya selaku penanam modal dalam negeri (PMDN).

Meski belum mengungkapkan nilai penanaman modalnya, namun pihaknya mengucurkan nilai yang besar pada properti yang berdiri di lahan seluas 9000 meter persegi atau 90 are tersebut.

Ada pun dipilihnya Canggu karena saat ini menjadi tujuan wisata yang sedang menjadi incaran dengan daya tarik wisata pantai, olahraga selancar hingga kuliner dan hiburan.

Ia optimistis dapat merebut segmentasi wisatawan yang menginginkan semua kebutuhan gaya hidup dan wisata Bali yang dapat ditemukan dalam satu lokasi mencakup perhotelan dan vila, mal dan area untuk pertunjukan seni budaya Pulau Dewata.

Selain dilengkapi desain arsitektur khas Bali, pelaku usaha dalam negeri dengan merek terkenal juga meramaikan properti mewah itu.

Anthon menambahkan seluruh perizinan untuk membangun properti itu sudah terbit karena dilakukan melalui sistem daring (online) sehingga memudahkan investor.

“Izin sudah keluar semua karena sistem online ini sangat membantu sekali. Selama mengikuti aturan, semuanya menjadi lancar,” imbuhnya.

Untuk mengoptimalkan properti itu, pihaknya menggandeng kemitraan untuk manajemen hotel dengan salah satu perusahaan merek hotel global yang mencakup 100 hotel di dunia.

Masuknya investor dalam negeri itu menambah investasi di Bali khususnya di sektor pariwisata, yang selama ini masih didominasi oleh investor asing atau penanam modal asing (PMA).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi (tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan) di Indonesia pada Januari-September 2023 mencapai Rp1.053,1 triliun.

Ada pun realisasi PMA dan PMDN tertinggi ada di Jawa dan PMDN terbesar selanjutnya berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Khusus untuk Bali, PMDN selama Januari-September 2023 mencapai Rp5,56 triliun dengan jumlah proyek mencapai 5.216 proyek. Sedangkan PMA di Bali mendominasi mencapai 610,6 juta dolar AS di 13.557 proyek.


Baca juga: Investor bisa nikmati fasilitas bebas pajak di KEK Kura Kura Bali
Baca juga: Menparekraf ingin ITIF di Bali tingkatkan investasi pariwisata hijau
Baca juga: Airlangga harap investasi KEK Kura-kura Bali capai Rp104 triliun


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023